Rute Baru Internasional Bikin Jumlah Penumpang Bandara Bali Tembus 18,23 Juta
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali melayani sekitar 18,23 juta penumpang pesawat selama Januari - September. Salah satu faktor pendorongnya yakni rute baru internasional.
Jumlah penumpang pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali itu hanya naik tipis 1% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Namun General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab mengatakan ada peningkatan signifikan jumlah penumpang internasional. “Naik 9% menjadi 11,53 juta,” kata dia dalam keterangan pers, Minggu (12/10).
Syaugi menjelaskan, pertumbuhan penumpang di rute internasional dikarenakan adanya pembukaan rute-rute baru pada tahun ini, misalnya dari dan ke Chengdu, Cina serta Cheongju, Korea Selatan.
Selain itu, rute menuju Australia yang dioperasikan AirAsia yang mencakup Adelaide, Brisbane, Cairns, Canberra, Darwin, Gold Coast, Melbourne, Perth, dan Sydney.
Pada awal 2025, maskapai lain juga membuka rute internasional lainnya seperti ke Banglore (India), Abu Dhabi (Uni Emirate Arab), Moskow (Rusia), Kota Kinabalu (Malaysia), Phuket (Thailand), Busan (Korea Selatan), dan Shanghai (Cina).
Menurut Syaugi, banyak pihak yang mendorong konektivitas penerbangan untuk dapat terus menunjukkan keindahan Bali kepada dunia.
“Kami berkomitmen untuk mendukung penuh Bali sebagai destinasi pariwisata dunia melalui pelayanan terbaik kepada para wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara sejak mereka tiba di bandara,” ujarnya.
Transformasi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali juga melakukan sejumlah transformasi infrastruktur. InJourney Airports membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) yang estetis dan megah untuk menghubungkan gedung terminal dengan gedung parkir kendaraan bermotor.
Di area bangunan JPO terdapat titik penjemputan yang didesain sangat nyaman. Terminal penumpang ditata ulang dan dipercantik dengan menambahkan nuansa hijau dan corak arsitek khas Bali.
Pada area terminal dilakukan penataan ulang guna mengoptimalkan kapasitas bandara menjadi 32 juta penumpang per tahun dari sebelumnya 24 juta penumpang per tahun. Sementara di area luar terminal sisi darat dilakukan perluasan akses jalan dan penataan alur kendaraan.
“Transformasi ini memperkuat Bandara I Gusti Ngurah Rai sebagai Tourism Gateway di Indonesia,” kata Saugi.
