Prabowo Bertemu Presiden Brasil Lula, Ini Daftar Kerja Sama yang Disepakati
Presiden Prabowo Subianto telah bertemu Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada Kamis (23/10). Kedatangan Lula ini membahas sejumlah hal, salah satunya soal kerja sama dua negara.
Prabowo juga sempat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman dengan pelaku usaha dan pemerintah Brasil. Menurutnya, potensi perputaran uang dari kerja sama ekonomi tersebut mencapai US$ 5 miliar atau sekitar Rp 83,22 triliun. Prabowo memberikan sinyal sebagian nota kesepahaman tersebut akan berbentuk investasi ke dalam negeri.
"Rata rata investasi asing ke dalam negeri dalam setahun sekitar US$ 20 miliar. Kalau ini terwujud pada tahun depan, berarti 25% investasi asing telah terjaga," kata Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (23/10).
Berikut kerja sama yang diteken kemarin:
1. Penandatangan dan Pertukaran Nota Kesepahaman dan Memorandum Saling Pengertian antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan Kementerian Pertambangan dan Energi Republik Federasi Brazil tentang Kerja Sama Energi dan Pertambangan.
2. Memorandum Saling Pengertian antara Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia dan Kementerian Sains Teknologi dan Inovasi Republik Federasi Brazil tentang Kerja Sama Sains Teknologi dan Inovasi
3. Memorandum Saling Pengertian antara Badan Karantina Indonesia dan Kementerian Pertanian dan Peternakan Republik Federasi Brazil tentang Kerjasama dalam Tindakan Sanitari dan Fitosanitari dan Sertifikasi
4. Nota Kesepahaman antara Badan Pusat Statistik Indonesia dan Institute Geography dan Statistik Brasil tentang Kerja Sama di Bidang Statistik
5. Memorandum Saling Pengertian antara Daya Anagata Nusantara Indonesia dan J&F
6. Memorandum Saling Pengertian antara PT Perusahaan Listrik Negara Persero Indonesia dan J&F S.A Brazil
7. Memorandum Saling Pengertian antara PT Pertamina dan Fluxus Oil and Gas Energy
8. Memorandum Saling Pengertian antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Kamar Dagang Brasil APEX tentang kerja sama promosi dagang.
Ajak Bangun Pabrik Etanol hingga Investasi EBT
Selain itu, pemerintah juga mengundang Brasil untuk membangun pabrik etanol. Apalagi saat ini pemerintah mencanangkan program mandatory atau kewajiban etanol 10% (E10) pada 2027 mencapai 1,4 juta kiloliter (kl). Mandatory E10 Artinya, BBM di Indonesia akan mengandung 90% bensin dan 10% etanol.
“Semalam, saya ketika tanda tangan MoU (dengan Brasil), kami berdiskusi. Ada kemungkinan besar (Brasil bangun pabrik),” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat ditemui usai Upacara HUT Pertambangan ke-80 di Monas, Jumat (24/10).
Sedangkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mengajak investor Brasil masuk ke Indonesia. Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani juga mengundang investor Negeri Samba itu masuk sejumlah sektor di Indonesia.
"Saya ingin menekankan komitmen kuat kami untuk mendukung potensi kerja sama. Kami terbuka terkait investasi dengan investor Brasil," kata Rosan dalam acara Indonesia-Brazil Business Forum di Jakarta, Kamis (23/10) dikutip dari Antara.
Kerja sama juga mencakup percepatan perundingan untuk menggenjot perdagangan Indonesia dengan Mercosur atau IM-CEPA. Mercosur adalah organisasi ekonomi lima negara Amerika Selatan, salah satunya Brasil.
"Potensi pertumbuhan nilai dagang dengan Brasil sangat besar, karena sebenarnya pasar yang kami incar dari IM-CEPA adalah Brasil,” ujar Budi santoso di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (23/10).
