Penjualan Mobil Merosot, Gaikindo Revisi Target dan Andalkan Jakarta Auto Week

Andi M. Arief
29 Oktober 2025, 18:58
mobil
ANTARA FOTO/Angga Budhiyanto/bar
Pengunjung melihat mobil modifikasi saat kontes Indonesia Automotive Society (IAS) Banten Auto Modify di Alun-alun Barat Kota Serang, Banten, Sabtu (18/10/2025). Kontes yang diikuti sekitar 160 mobil modifikasi tersebut diselenggarakan sebagai wadah untuk menampilkan kreativitas dan ajang silaturahmi para pecinta mobil modifikasi sekaligus memeriahkan HUT ke-25 Provinsi Banten.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan sejumlah produsen mobil mulai merevisi target penjualan tahun ini, seiring penurunan kinerja penjualan hingga kuartal ketiga 2025. Pameran Jakarta Auto Week yang akan digelar pada November mendatang disebut menjadi penentu arah industri otomotif nasional pada akhir tahun.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil per September 2025 turun 15,1% secara tahunan, dari 73.108 unit pada September 2024 menjadi 62.071 unit. Secara kumulatif, penjualan pada Januari–September 2025 tercatat 562.000 unit, atau turun 11,31% dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Arah masukan anggota Gaikindo sejauh ini revisi target, tapi kami masih menunggu masukan seluruh produsen mobil sebelum merevisi target penjualan. Selain itu, kami berharap ada peningkatan penjualan dalam Jakarta Auto Week pada akhir November 2025," kata Ketua I Gaikindo, Jongkie D Sugiarto kepada Katadata.co.id, Rabu (29/10).

Jongkie menilai daya beli masyarakat masih menjadi faktor utama penentu kinerja industri otomotif ke depan. Ia belum dapat memproyeksikan apakah pelemahan daya beli yang menekan penjualan tahun ini akan berlanjut ke 2026.

Selain daya beli, Jongkie menyebut ada tiga faktor lain yang akan memengaruhi industri otomotif tahun depan, yakni kondisi perekonomian global, pertumbuhan ekonomi nasional, dan suku bunga perbankan.

LCGC Jadi Sumber Penurunan Terdalam

Gaikindo mencatat, penurunan penjualan mobil pada Januari–September terutama disumbang oleh melemahnya permintaan mobil Low Cost Green Car (LCGC), yang merupakan segmen pembelian pertama. Berdasarkan catatan Katadata, rentang harga mobil LCGC per Juli 2025 berada di kisaran Rp140,3 juta–Rp202,5 juta.

Penjualan mobil LCGC terus menurun selama sembilan bulan pertama tahun ini. Penurunan terbesar terjadi pada Juni 2025, yang anjlok 45,58% dari 15.252 unit menjadi 8.300 unit dibanding Juni 2024.

Per September 2025, penjualan LCGC juga turun 43,33% secara tahunan menjadi 8.315 unit. Total penjualan LCGC sepanjang Januari–September hanya mencapai 94.312 unit, atau turun lebih dari 30% dibanding tahun sebelumnya.

Sebelumnya, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara juga menilai tren penjualan mobil di paruh kedua tahun ini masih lesu, termasuk untuk segmen kendaraan listrik.

"Sinyal optimisme penjualan semester masih bercampur, namun penjualan Juli-Desember 2025 cenderung berat," kata Kukuh kepada Katadata.co.id, Kamis (10/7).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...