RSPO Punya Sistem Pelacakan Canggih Rantai Pasok Kelapa Sawit Secara Real Time

Yuliawati
Oleh Yuliawati
5 November 2025, 07:08
Prisma, sistem pelacakan digital rantai pasok kelapa sawit yang dikembangkan RSPO.
Dok. RSPO
Prisma, sistem pelacakan digital rantai pasok kelapa sawit yang dikembangkan RSPO.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kuala Lumpur - Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) mengenalkan teknologi pelacakan digital canggih bernama Prisma. Lewat teknologi ini sistem sertifikasi, perdagangan, dan pelacakan rantai pasok minyak sawit terpantau secara real-time.

"Prisma kini menjadi landasan utama untuk sertifikasi, perdagangan, dan pelacakan. Prisma memfasilitasi akses real-time ke data yang kredibel," kata CEO Joseph D'Cruz dalam acara RSPO Annual Roundtable Conference on Sustainable Palm Oil (RT2025), Selasa (4/11).

D'Cruz mengatakan teknologi Prisma akan mendukung proses sertifikasi mulai dari audit regulasi hingga penilaian risiko. "Serta menyediakan bukti keberlanjutan produk suatu merek," kata D'Cruz.

D'Cruz mengatakan sistem pelacakan digital ini bisa menjadi memudahkan akses pasar produk kelapa sawit berkelanjutan termasuk ke Eropa yang membuat syarat ketat perdagangan lewat European Union Deforestation Regulation (EUDR).

Direktur Market Transformation RSPO, Inke Van Der Sluijs, mengatakan pengembangan proses Prisma berlangsung panjang. "Sejak pertama kali saya bergabung dengan RSPO sekitar 12 tahun lalu, sistemnya sudah berjalan," kata Inke kepada Katadata.co.id.

RSPO sudah membangun sistem pelacakan eTrace untuk perdagangan fisik kelapa sawit bersertifikat pada 2010. Ketika itu RSPO bekerja sama dengan UTZ Certified, yang sudah memiliki sistem untuk melacak komoditas bersertifikat, termasuk kopi, teh, kacang hazelnut, dan kakao. Fungsi utama eTrace adalah mencatatkan informasi pabrik dan penjualan produk kelapa sawit bersertifikat.

Pada 2015, RSPO mengintegrsikan eTrace dengan GreenPalm sehingga volume minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit berkelanjutan dari pabrik bisa dikelola melalui satu akun. Pada 2017, system ini diganti menjadi PalmTrace, yang memungkinkan memantau perdagangan fisik dan melacak volume minyak kelapa sawit berkelanjutan secara real-time.

Kemudian, RSPO mulai mengembangkan system yang ramah pengguna. "Kami ingin merancang sistem yang efisien dan ramah pengguna. Perlu kolaborasi intensif dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal selama hampir dua tahun," kata Inke.

Proses mengintegrasikan Prisma dengan sistem sebelumnya memerlukan tugas membersihkan, mengklasifikasikan, dan mengatur data selama 12 tahun dari enam sumber berbeda. Migrasi data ini melibatkan lebih dari 700 parameter, lebih dari 11.000 catatan anggota unik, dan total dataset sebesar 20GB—setara dengan membaca tujuh juta baris teks.

Kesuksesan jangka panjang prisma bergantung pada perbaikan berkelanjutan berdasarkan umpan balik pengguna. "Kami bercita-cita agar Prisma memberdayakan anggota kami dalam memenuhi kebutuhan masa depan mereka, dengan menjamin sistem checks and balances untuk produk yang mereka perdagangkan," kata Inke.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...