Harga Emas Naik Lebih dari 70%, Industri Perhiasan Turunkan Kadar Emas

Andi M. Arief
31 Desember 2025, 18:42
Pramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (3/11/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi nasional pada Oktober 2025 sebesar 0,28 persen (mtm) dengan kenaikan Indeks Harga Kon
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc.
Pramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa Timur, Senin (3/11/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi nasional pada Oktober 2025 sebesar 0,28 persen (mtm) dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,74 pada September menjadi 109,04 pada Oktober, dipicu oleh naiknya harga emas perhiasan yang menjadi penyumbang inflasi terbesar sebesar 0,21 persen.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga emas melonjak lebih dari 70% dalam setahun terakhir. Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin Reni Yanita mengatakan kenaikan harga emas tersebut menyebabkan sebagian industri memilih menurunkan kemurnian emas agar harga tetap terjangkau.

Reni mengatakan kenaikan harga emas telah mendongkrak biaya produksi. Pelaku industri perhiasan memutuskan untuk menurunkan kemurnian emas dalam perhiasan agar kenaikan biaya produksi bisa dikurangi.

"Pelaku industri perhiasan kini menggunakan kadar emas yang lebih rendah sebagai bahan baku agar konsumen tetap bisa membeli perhiasan emas sebagai alat investasi," kata Reni di kantornya, Rabu (31/12).

Dia mengatakan, pemerintah juga akan meningkatkan kepastian ketersediaan emas melalui bank bullion. Dengan demikian, performa industri perhiasan ditargetkan tetap tumbuh positif tahun depan, khususnya di pasar ekspor.

Berdasarkan data Laku Emas, harga beli emas telah tumbuh 70,28% selama 12 bulan terakhir menjadi Rp 2,37 juta per gram pada bulan ini. Adapun harga jual emas naik 66,2% menjadi Rp 2,25 juta per gram.

Badan Pusat Statistik mengungkapkan sejumlah penyebab emas perhiasan masih menjadi komoditas utama penyumbang inflasi pada November 2025. Tercatat inflasi pada periode tersebut secara bulanan mencapai 0,17%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan emas menjadi komoditas utama penyebab inflasi karena masuk ke dalam kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.

“Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya kembali menjadi penyumbang utama inflasi dengan inflasi sebesar 1,21% dan andil inflasi sebesar 0,09% pada November 2025,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/12).

Emas perhiasan menjadi komoditas penyumbang terbesar dalam kelompok tersebut. Selain itu, logam mulia juga telah tercatat mengalami inflasi selama 27 bulan berturut-turut.  

Pada November 2025, BPS mencatat emas perhiasan mengalami inflasi sebesar 3,99%. “Ini dengan andil inflasi 0,08% dan lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ujar Pudji.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...