Virus Corona Wuhan, Berasal dari Ular dan Telah Menyebar ke 5 Negara

Sorta Tobing
23 Januari 2020, 11:05
gejala virus corona, virus corona menyebabkan penyakit, coronavirus
ANTARA FOTO/REUTERS/Kim Kyung-
Seorang wanita menggunakan masker saat melewati papan pengumumam karantina mengenai kejadian luar biasa virus corona di Wuhan, China di terminal kedatangan bandara Haneda, di Tokyo, Jepang, Senin (20/1/2020).

Virus corona (coronavirus) yang terdeteksi awal di Wuhan, China, telah menyebar ke Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat. Ratusan orang telah terinfeksi virus yang memiliki kedekatan dengan virus SARS dan MERS ini.

“Apa yang kami ketahui sekarang adalah virus itu menyebabkan pneumonia dan tidak merespon pengobatan antibiotik,” kata Poon, seorang ahli virus dari Universitas Hong Kong, seperti dikutip dari CNN.com, Kamis (22/1).

Belum jelas seberapa mematikan virus corona Wuhan itu. Namun, sejauh ini tingkat kematiannya lebih rendah daripada SARS dan MERS.

Wabah SARS atau secure acute respiratory syndrome (sindrom pernapasan akut) pernah terjadi pada 2003. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO penyakit ini muncul dari virus corona dalam tubuh hewan, kemungkinan besar kelelawar, yang menyebar ke manusia.

Kejadian pertama SARS terjadi di Guangdong, Tiongkok, pada 2002. Virus ini lalu menyebar ke 26 negara dan muncul di delapan ribu kasus. Sebanyak 774 orang meninggal. Gejala awal penderitanya mirip penyakit flu biasa, yaitu demam, sakit kepala, dan menggigil. Kalau sudah parah, pasien akan mengalami diare, kelelahan akut, sesak napas, hingga gagal ginjal.

Lalu, MERS atau Middle East respiratory syndrome (sindrom pernapasan Timur Tengah) pertama kali terjadi di Arab Saudi pada 2012. Penyebaran penyakit ini juga karena virus corona dan gejala awalnya pun seperti sakit flu.

Virus corona tersebut kemungkinan besar berasal dari unta. Ketika wabah terjadi, penderitanya menyebar ke Mesir, Ethiopia, Kuwait, Kenya, Maroko, Korea Selatan, hingga Belanda. WHO menyebut sebanyak 2.494 kasus ditemukan dan 858 orang meninggal karena MERS.

(Baca: Harga Minyak Merosot di Tengah Banjir Pasokan dan Wabah Virus Corona)

Nah, virus Wuhan agak berbeda. Gejala awalnya adalah pilek, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam selama beberapa hari. Bagi pasien yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, ada kemungkinan virus ini menyebabkan pneumonia dan bronkitis.

Gejalan tersebut bergerak lamban jika dibandingkan SARS dan MERS. Pasien biasanya mengalami batuk ringan selama seminggu kemudian sesak napas. Sekitar 15% hingga 20% kasus menjadi parah hingga pasien membutuhkan alat bantu pernapasan di rumah sakit.

Sebanyak 17 pasien di Wuhan telah meninggal karena virus itu. Penyebaran awalnya, melansir dari CNN.com, kemungkinan besar berasal dari ular. Para ahli di China menemukan virus serupa pada tubuh ular jenis trait yang banyak ditemukan di Cina bagian selatan dan Asia Tenggara.

Ular yang bernama latin Bungarus multicinctus itu sangat berbisa. Para ilmuwan telah menemukan kode genetic virusnya dan patogen yang bertanggung jawab atas wabah ini adalah jenis virus corona baru. WHO memberi nama virus ini 2019-nCoV.

Per 22 Januari, jumlah pasien yang terinfeksi telah mencapai 555 orang. Sebanyak 444 kasus dilaporkan di Wuhan. Kota itu telah melakukan karantina di beberapa tempat dan menutup layanan transportasi publiknya.

(Baca: Tips Mencegah Pneumonia Akibat Virus Corona Baru dari Tiongkok)

Pencegahan Virus Corona Wuhan

Sampai sekarang belum ada vaksin untuk mencegah penularan virus corona Wuhan. Penderitanya sejauh ini hanya terdeteksi pada pasien berusia 40 tahun ke atas. Kasus untuk anak-anak belum ditemukan.

Cara yang paling ampuh untuk mencegah penyakit tersebut adalah menghindari kontak dengan orang sakit. Kurangi kegiatan menyentuh atau mengusap mata, hidung, dan mulut. Cuci tangan paling tidak selama 20 detik menggunakan sabun dan air.

Tutupi mulut dan hidung Anda ketika batuk atau bersin. Biasanya kejadian sepele seperti ini menyebabkan virus menjadi cepat menyebar. Lalu, selalu waspada. Jika baru saja bepergian dari Negeri Panda dan merasa tidak enak badan, sebaiknya banyak istirahat dan minum air putih. Kalau gejalanya semakin parah, segera menemui tenaga medis untuk pengecekan lebih lanjut.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...