Bohong soal Hubungan dengan Karyawan, McDonalds Gugat Mantan CEO
Perusahaan Rantai Fastfood Global, McDonalds menggugat mantan CEO, Steve Easterbrook untuk mengembalikan uang pesangon dan tunjangan puluhan juta dolar. Easterbork diduga menutupi dan membohongi perusahaan terkait hubungan seksual dengan setidaknya tiga karyawan.
Dikutip dari Reuters, gugatan muncul sembilan bulan setelah McDonalds memecat Easterbrook tanpa alasan usai memutuskan bahwa hubungan Easterbrook dengan seorang karyawan yang dilakukan secara suka sama sukai melanggar kebijakan perusahaan.
Namun, McDonalds membuka kembali masalah tersebut bulan lalu setelah menerima informasi dari sumber anonim. Easterbrook diketahui berbohong selama penyelidikan.
Pengacara Easterbrook tidak menanggapi permintaan komentar. Ketika hengkang dari McDonald's, Easterbrook menyebut perselingkuhannya dengan seorang karyawan yang dilakukan atas dasar suka sama suka sebagai "kesalahan", dan saat itu adalah waktu baginya untuk pindah.
Paket pesangon Easterbrook bernilai US$ 41,8 juta ketika dia meninggalkan perusahaan yang berbasis di Chicago tersebut. McDonald's mengatakan bahwa Easterbrook tidak lagi layak menerima pembayaran itu karena "diam dan bohong", dan jika dewan direksi mengetahui gambaran lengkapnya, mereka akan memecatnya dengan alasan.
Dalam laporannya ke pengadilan di Delaware Chancery, McDonald's mengatakan telah menemukan lusinan foto wanita telanjang atau eksplisit secara seksual, termasuk tiga karyawan, yang dikirim Easterbrook ke akun email pribadinya dari akun email perusahaannya.
McDonald's mengatakan bahwa Easterbrook menghapus email dan foto yang dilampirkan dari telepon yang dikeluarkan perusahaan tidak lama sebelum pemecatannya, tetapi mereka tetap berada di server perusahaan tanpa dia sadari.
Easterbrook juga ditehaui menghibahkan sejumlah saham sebesar ratusan ribu dolar kepada satu karyawan segera setelah hubungan seksual pertama mereka, dan berbohong kepada penyelidik dengan menyangkal melalukan hubungan seksual fisik dengan karyawan.
Easterbrook menjadi CEO McDonald's pada Maret 2015. Dia telah berjasa dalam memodernisasi kedai makanan tersebut, memperkenalkan kios layar sentuh, dan meluncurkan menu sarapan sepanjang hari.
Dalam memo karyawan pada hari Senin, McDonald's menyatakan tidak mentolerir perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilainya dan bahwa perilaku Easterbrook lebiih menyimpang daripada yang diketahui.
Timothy Hubbard, seorang profesor bisnis Universitas Notre Dame, mengatakan gugatan tersebut mencerminkan kebutuhan McDonald's untuk memperhatikan para pemangku kepentingan, bukan hanya kebijakan pegawai.
“Membiarkan CEO keluar dengan pesangon yang besar tidak menyampaikan pesannya," kata Hubbard.