Pesawat China Eastern Airlines Jatuh Jenis Boeing 737-800
Pesawat China Eastern Airlines dengan nomor penerbangan MU5735 yang mengangkut 132 penumpang dilaporkan jatuh di pegunungan China selatan, pada Senin (21/3), saat dalam penerbangan dari kota Kunming ke Guangzhou, Cina.
Dikutip dari Reuters, pesawat yang mengalami kecelakaan adalah Boeing model 737-800, dan telah berusia enam tahun.
Boeing 737-800 sebenarnya memiliki catatan keselamatan yang baik di Cina. Pesawat yang terbang menggunakan mesin berjenis CFM-56 ini, memiliki panjang 39,47 meter, bentangan sayap 35,8 meter, serta tinggi 12,5 meter.
Pesawat ini merupakan pendahulu dari model 737 MAX, yang dilarang terbang (grounded) selama tiga tahun lebih di Cina, setelah insiden kecelakaan fatal di Indonesia pada 2019 dan Ethiopia pada 2018.
Pada kedua kecelakaan itu, hasil investigasi menemukan Boeing 737 MAX mengalami kegagalan pada Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS), sehingga membuat Lion Air Penerbangan 610 dan Ethiopian Airlines Penerbangan 302 jatuh. Tragedi ini membuat total 346 orang meninggal.
Hingga berita ini diturunkan, Boeing belum memberikan pernyataan resmi untuk menanggapi insiden ini.
Pascakecelakaan, China Eastern Airlines mengubah nuansa situs resmi mereka menjadi berwarna hitam-putih, tindakan ini dilakukan maskapai sebagai tanda penghormatan kepada para korban.
Perusahaan yang berkantor pusat di Shanghai ini merupakan salah satu dari tiga maskapai besar di Cina. Perjalanan mereka dimulai saat meluncurkan skuadron pertama di Shanghai pada Januari 1957.
Kini, China Eastern Airlines merupakan maskapai Cina pertama yang terdaftar di Pasar saham New York, Hong Kong, dan Shanghai.
Sebagai anggota Aliansi SkyTeam, China Eastern Airlines telah memperluas jaringan penerbangannya ke 1.036 tujuan di 170 negara berkat kerja sama dengan maskapai anggota Aliansi SkyTeam. Omset penumpang China Eastern Airlines dalam setahun telah mencapai lebih dari 130 juta penumpang, dan kini masuk ke jajaran 10 terbaik di antara maskapai global.