Perusahaan Media AS BuzzFeed News Tutup Setelah 17 Tahun Beroperasi
Perusahaan media digital yang berbasis di New York City, BuzzFeed News mengumumkan akan tutup. BuzzFeed News juga melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK 15% karyawannya atau setara 180 orang.
Pengumuman PHK ini cukup mengejutkan, pasalnya baru dua tahun lalu, BuzzFeed News memperoleh penghargaan jurnalistik bergengsi, Pulitzer Prize.
“Sementara PHK terjadi di hampir setiap divisi, kami telah memutuskan bahwa perusahaan tidak dapat lagi terus mendanai BuzzFeed News sebagai organisasi yang berdiri sendiri,” kata CEO BuzzFeed Jonah Peretti pada Kamis (20/4), dalam pengumumannya.
Lebih lanjut, kata Jonah, perusahaan akan fokus menghasilkan berita via HuffPost yang diakuisisi BuzzFeed pada 2020. Beberapa eks karyawan BuzzFeed News pun bisa mendapatkan pekerjaan di The Huffington Post (HuffPost). “Posisi ini akan disesuaikan dengan tujuan bisnis divisi tersebut serta keterampilan reporter dan redaktur BuzzFeed News,” kata Peretti.
Seiring dengan pengumuman PHK ini, saham perusahaan berkode BZFD turun 20% pada Kamis. Valuasi pasar pun turun menjadi US$ 100 juta atau setara Rp 1,5 triliun, sangat jauh dari valuasi tahun lalu yang bernilai lebih dari US$ 1,5 miliar atau setara Rp 22,5 triliun.
Dari info yang diperoleh CNN International, BuzzFeed News akan melakukan diskusi lebih lanjut terkait laman media itu. Tapi bisa dipastikan seluruh hasil kerjanya akan diarsipkan dan bisa diakses setelah media itu tutup.
CEO Akui Kesalahan
Peretti menyatakan kondisi ekonomi dunia turut andil dalam langkah yang dilakukan perusahaan. Meski begitu, ia juga mengaku kesalahannya.
“Saya harusnya bisa mengelola lebih baik sebagai CEO perusahaan dan pemimpin juga bekerja dengan baik meski ada kesulitan,” tulisnya dalam memo itu.
Pertama, ia terlalu banyak berinvestasi di BuzzFeed News. CNN International menulis Peretti sangat menyukai hasil kerja dan misi BuzFeed News. Sayangnya hal ini jugalah yang membuat Peretti terlambat menyadari bahwa platform besar tidak bisa mengakomodir distribusi atau bantuan finansial yang dibutuhkan jurnalisme gratis, premium, dan dibuat khusus untuk media sosial.
Secara umum, Peretti menyesal karena tidak menahan perusahaan di standar profit yang lebih tinggi. Padahal itu bisa jadi penyangga kinerja di tengah lesunya ekonomi dunia. “Tujuan kami, dampak pada budaya, dan audiens kami adalah perhatian utama. Namun kami butuh strategi yang lebih kuat untuk melindungi dan mempertahankan pekerjaan kami,” katanya.
Berdiri sejak 2006, Buzzfeed adalah salah satu media ternama di industri media daring. Ia terkenal atas kuis dan konten viralnya, beriringan dengan berita-berita investigatif dan mendalam. Financial Times mencatat BuzzFeed News adalah salah satu media pertama yang dibangun untuk sangat bergantung dari trafik platform. Dengan strategi ini, BuzzFeed ingin menyasar generasi muda dengan maksimal.