Perang Makin Sengit, Indonesia dan Banyak Negara Eksodus dari Sudan

Lenny Septiani
24 April 2023, 18:28
Perang militer dengan paramiliter di Khartoum, Sudan.
ANTARA FOTO/REUTERS/El Tayeb Siddig/FOC/dj
Perang militer dengan paramiliter di Khartoum, Sudan.

Pertempuran sengit di Khartoum, Sudan, membuat banyak negara mengevakuasi diplomat dan warga negaranya. Pemerintah Indonesia pada tahap pertama mengevakuasi 538 warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan melalui Jeddah, Arab Saudi.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta WNI yang masih berada di Sudan untuk melaporkan diri ke KBRI Khartoum untuk segera dievakuasi ke Tanah Air.

"Mohon agar segera melaporkan keberadaannya ke KBRI Khartoum agar juga dapat dilakukan evakuasi pada tahap kedua,” kata Retno ketika menyampaikan pernyataan pers secara daring mengenai evakuasi WNI dari Sudan, Senin (24/4).

Pada evakuasi tahap pertama, WNI yang dievakuasi itu terdiri dari 273 perempuan, 240 laki-laki, dan 25 balita.

Sebelum diberangkatkan ke Jeddah melalui jalur laut untuk kemudian dipulangkan ke Tanah Air, mereka dibawa dan tiba di Kota Port Sudan pada Senin pukul 01.00 dini hari waktu setempat.

WNI yang dievakuasi sebagian besar adalah mahasiswa Indonesia, pekerja migran Indonesia, karyawan perusahaan Indofood, dan staf KBRI beserta keluarganya.

Rombongan tersebut berangkat dari Khartoum pada Minggu (23/4) pukul 08.00 waktu setempat. Mereka disebutkan menempuh perjalanan selama 15 jam ke Port Sudan melalui kota Atbara, Damir, Mismar, dan Sawakin.

Negara-negara Evakuasi Warga

Beberapa negara juga sudah mengevakuasi warga negaranya. Pada Minggu (23/4), Amerika Serikat dan Inggris mengumumkan bahwa telah menerbangkan diplomat ke luar negeri.

Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol juga telah mengevakuasi diplomat dan warga negaranya.

Otoritas AS mengatakan mereka telah menerbangkan kurang dari 100 orang dengan tiga helikopter Chinook pada Minggu pagi (23/4) dalam operasi "fast and clean".

Kedutaan Besar AS di Khartoum ditutup. Dalam sebuah tweet di feed resminya mengatakan tidak cukup aman bagi pemerintah untuk mengevakuasi warga negara AS.

Pemerintah Inggris berhasil menerbangkan diplomat Inggris dan keluarga mereka ke luar negeri dalam operasi yang "complex and rapid".

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan opsi untuk mengevakuasi warga negara Inggris yang tersisa di Sudan sangat terbatas.

Adapun, menurut pembaruan dari kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, lebih dari 1.000 warga Uni Eropa telah dibawa keluar dari Sudan, Senin pagi (24/4).

Sebelumnya, lebih dari 150 orang yang mayoritas adalah warga negara teluk seperti Mesir, Pakistan, dan Kanada. Dievakuasi melalui laut ke pelabuhan Jeddah di Arab Saudi.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...