45.000 Polisi Dikerahkan Redam Kerusuhan Prancis, Ribuan Orang Ditahan

Tia Dwitiani Komalasari
2 Juli 2023, 08:46
Demonstrasi di Prancis meluas
Antara
Demonstrasi di Prancis meluas

Ribuan orang ditangkap imbas kerusuhan di Prancis. Otoritas setempat mengerahkan 45.000 personil polisi dengan kendaraan lapis baja dan helikopter untuk menjaga jalanan di tiga kota terbesarnya yaitu Paris, Lyon, dan Marseille.

Puluhan ribu polisi tersebut dikerahkan setelah pemakaman seorang remaja keturunan Afrika Utara, yang penembakannya oleh polisi memicu kerusuhan nasional.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menunda kunjungan kenegaraan ke Jerman yang sebelumnya dijadwalkan Minggu (2/7). Dia akan fokus menangani krisis terburuk bagi kepemimpinannya sejak protes "Rompi Kuning" melumpuhkan sebagian besar Prancis pada akhir 2018.

Pada Minggu (2/7) dini hari, situasi lebih tenang daripada empat malam sebelumnya. Namun demikian, ada beberapa ketegangan di Paris tengah dan bentrokan sporadis di kota-kota Mediterania Marseille, Nice, dan kota timur Strasbourg.

Titik kerusuhan terbesar terjadi di Marseille di mana polisi menembakkan gas air mata dan bertempur di jalanan dengan pemuda di sekitar pusat kota hingga larut malam.

Di Paris, polisi meningkatkan keamanan di jalan Champs Elysees yang terkenal di kota itu setelah seruan di media sosial untuk berkumpul di sana. Jalanan yang biasanya dipadati turis, saat itu dijejeri pasukan keamanan yang melakukan pemeriksaan di tempat. Fasad toko ditutup untuk mencegah potensi kerusakan dan penjarahan.

Ribuan Orang Ditahan

Kementerian dalam negeri mengatakan 1.311 orang telah ditangkap pada Jumat malam. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan dengan 875 orang pada malam sebelumnya. Sementara pada Sabtu malam, Polisi menangkap hampir 200 orang.

Otoritas lokal di seluruh negeri mengumumkan larangan demonstrasi, memerintahkan angkutan umum untuk berhenti beroperasi pada malam hari dan beberapa memberlakukan jam malam.

Kerusuhan yang terjadi setahun jelang Olimpiade itu akan menambah tekanan politik pada Macron. Berbulan-bulan sebelumnya, dia telah menghadapi kemarahan dan kadang-kadang demonstrasi dengan kekerasan di seluruh negeri setelah mengeluarkan aturan baru pensiun.

Penundaan kunjungan kenegaraan ke Jerman merupakan kali kedua tahun ini. Ia juga harus membatalkan acara tingkat tinggi karena situasi domestik di Prancis. Pada bulan Maret, dia membatalkan rencana kunjungan kenegaraan Raja Charles.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...