Resolusi PBB untuk Gaza Tak Berdampak, Perang Israel-Hamas Makin Besar

Safrezi Fitra
30 Oktober 2023, 17:22
resolusi pbb, resolusi PBB untuk gaza, resolusi pbb untuk perang israel, perang israel, update perang israel, update perang gaza, update palestina, palestina, hamas
Ashraf Amra/Reuters
Ilustrasi, sebuah gedung di Gaza hancur terkena serangan rudal Israel.

Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada Jumat (27/10) lalu, telah menyetujui resolusi yang menyerukan "gencatan senjata kemanusiaan yang berlangsung lama dan berkelanjutan" segera di Gaza. Namun, perang Israel dengan Hamas tak berhenti, malah semakin bertambah besar.

Tentara Israel mengatakan tahap baru perang telah dimulai dengan serangan darat sejak Jumat malam. Hamas juga mengatakan para pejuangnya terlibat dalam pertempuran sengit di Gaza pada Minggu (29/10), saat Israel meningkatkan intensitas operasi darat.

AFP melaporkan bahwa tank-tank Israel sudah berada di pinggiran kota Gaza dengan beberapa akses jalan penting ditutup pada Senin pagi, (30/10) waktu setempat. Beberapa tank tersebut mengisyaratkan adanya potensi Israel mengepung Gaza setelah pemerintah Israel memerintahkan perluasan serangan darat melintasi perbatasan timurnya pada dua hari yang lalu.

Israel menyatakan bahwa invasi darat ini adalah serangan “fase kedua” dari perang tiga minggu melawan Hamas yang didukung Iran. Invasi darat ini dibantu oleh jet tempur pasukan Israel (IDF) yang menyerang lebih dari 450 sasaran Hamas, termasuk pusat komando operasional, pos pengamatan, dan pos peluncuran rudal anti-tank, dalam 24 jam terakhir, kata militer pada hari Minggu, 29 Oktober 2023.

Meningkatnya intensitas perang Israel melawan kelompok militan Palestina, Hamas, ini seolah tak menghiraukan resolusi PBB beberapa hari lalu. Draf resolusi yang ajukan hampir 50 negara, seperti Turki, Palestina, Mesir, Yordania, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UAE) itu, memperoleh dukungan 120 suara, dengan 14 suara menolak dan 45 lainnya abstain.

Mereka yang menolak di antaranya Amerika Serikat, Israel, Austria, Kroasia, Ceko, dan sebagian besar negara Pasifik seperti Tonga, Fiji, Nauru, Papua Nugini. Sementara yang abstain di antaranya Inggris, Ukraina, Tunisia, Swedia, Australia, Jepang, Italia, India, hingga Jerman.

Resolusi itu mengecam segala aksi kekerasan terhadap warga sipil Palestina dan Israel, termasuk semua aksi teror dan serangan tanpa pandang bulu, serta semua tindakan provokasi, penghasutan dan penghancuran.

Selanjutnya meminta agar seluruh pihak segera dan sepenuhnya mematuhi kewajiban mereka di bahwa hukum internasional. Menekankan perlunya melindungi warga sipil sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional dan hukum HAM internasional.

Draf resolusi tersebut juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat terhadap semua warga sipil yang disandera secara ilegal. Kemudian, menggarisbawahi pentingnya mencegah destabilisasi dan eskalasi kekerasan lebih lanjut di kawasan.

Resolusi juga meminta Israel untuk membatalkan perintahnya agar warga Gaza mengungsi dari utara ke selatan dan meminta tegas segala upaya pemindahan paksa penduduk sipil Palestina.

Pengesahan draf resolusi ini menyusul penolakan majelis terhadap amendemen Kanada, yang didukung Amerika Serikat, yang mengecam serangan Hamas pada 7 Oktober. Pengesahan itu juga terjadi setelah empat rancangan resolusi yang berbeda di Dewan Keamanan PBB diveto dalam 10 hari.

Meski ini menjadi respons pertama PBB atas konflik militan Hamas dan Israel, yang sebelumnya kerap gagal adopsi apa pun, resolusi ini nyatanya kurang mengikat. Hanya berfungsi sebagai barometer opini dunia.

53 Staf PBB Tewas Akibat Perang Israel-Hamas di Gaza

Bukan hanya tak menghiraukan seruan internasional, perang Israel dan Hamas ini juga telah mengakibatkan perwakilan PBB di Gaza menjadi korban. Sebanyak 53 staf PBB dilaporkan tewas di Jalur Gaza.

Sebelumnya, 14 orang dilaporkan meninggal dunia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana dilaporkan oleh Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). "DIpastikan bahwa 53 kolega kami di Gaza tewas sejak 7 Oktober," kata UNWRA di platform media sosial X pada Jumat (27/10).

23 Hari Perang Israel dengan Hamas, 9.522 Orang Tewas

Hingga kini, sepanjang 23 hari perang Israel dan Hamas (7-29 Oktober 2023) jumlah korban tewas sudah mencapai 9.522 orang. United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) menghitung data jumlah korban ini dari Kementerian Kesehatan Gaza dan keterangan resmi pemerintah Israel.

Korban warga Palestina tercatat yang paling banyak, yakni paling banyak berada di Jalur Gaza, yakni korban jiwa 8.005 orang dan korban luka 20.242 orang. Sementara di wilayah Tepi Barat korban jiwanya 115 orang dan korban luka 2.150 orang.

Sementara jumlah total korban jiwa dari pihak Israel sekitar 1.402 orang dan korban lukanya 5.445 orang. Tidak ada laporan penambahan korban baru dari Israel sejak Senin pekan lalu (23/10).

Kemungkinan jumlah korban riil di Gaza bisa jadi lebih banyak dari yang tercatat. Karena militer Israel telah memblokir jalur komunikasi di Gaza sejak Jumat (27/10).

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...