Jepang Gempa M 7,4, Korsel dan Rusia Ikut Keluarkan Peringatan Tsunami
Jepang mengalami gempa magnitudo 7,4 di perairan Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa pada Senin (1/1). Negara ini, Rusia, dan Korea Selatan pun mengeluarkan peringatan tsunami.
Pemerintah Jepang mengimbau masyarakat setempat tetap berada di lokasi pengungsian. Mereka juga dilarang pergi ke tempat yang lebih rendah.
Kapal-kapal juga terpantau meninggalkan pelabuhan.
Gempa susulan masih terjadi di Jepang dan berpotensi tsunami. Badan Meteorologi Jepang memperingatkan bahwa tinggi tsunami bisa mencapai lima meter.
Gelombang tsunami akibat gempa tersebut kemungkinan bisa menjangkau 300 kilometer dari pusat gempa.
Hingga kini, Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo belum memberikan keterangan resmi terkait perlindungan WNI yang terkena dampak gempa.
Sejumlah WNI mengungsi ke Masjid Kanazawa. Seorang WNI di Tokyo, Jepang, Dian Novitasari mengatakan bahwa dia dan keluarganya memutuskan untuk mengungsi karena alarm peringatan terus menyala.
“Peralatan dapur jatuh semua. Kaca rias pecah,” kata Dian.
Dian mengatakan dirinya dan keluarga tidak berada di rumah saat gempa Jepang magnitudo 7,4 melanda. Ketika tiba di tempat tinggal mereka di lantai 3, dia melihat barang-barang sudah berjatuhan ke lantai.
“Saya pulang, mixer menyala berputar-putar, kaca-kaca terbuka sebagian, televisi semua jatuh ke lantai,” Dian menambahkan.
Saat ini, dia bersama keluarga dan 12 orang lainnya mengungsi ke Masjid Kanazawa yang lokasinya lebih tinggi daripada kawasan lainnya.
Ada juga WNI yang mengungsi di aula-aula publik milik pemerintah setempat.
Menurut Dian, karena tidak banyak barang di masjid tersebut, hanya buku-buku dan Al Quran yang jatuh ke lantai.
Guncangan dahsyat juga sempat dirasakan WNI di prefektur lain seperti Tottori.
Korea Selatan dan Rusia Keluarkan Peringatan Tsunami
Provinsi Gangwon di Korea Selatan mengeluarkan peringatan tsunami lewat pesan teks kepada warga di enam kota dan desa pesisir. Hal ini menyusul gempa Jepang magnitudo 7,4.
Kantor berita Yonhap melaporkan, masyarakat Gangwon yang tinggal di dekat pantai diminta mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Badan meteorologi setempat mengeluarkan peringatan gelombang tinggi di perairan lepas pantai kota-kota pesisir.
"Daerah-daerah pantai akan rawan terkena gelombang tinggi sepanjang Senin malam hingga Selasa dini hari," kata Badan meteorologi setempat.
Pemerintah Rusia juga mengeluarkan peringatan tsunami bagi Pulau Sakhalin dan Kota Vladivostok.
"Gelombang tsunami kemungkinan akan melanda daerah-daerah di sepanjang pantai barat Sakhlain," kata Kementerian Kedaruratan Rusia seperti dilaporkan kantor berita Rusia TASS.
Sistem peringatan diaktifkan di daerah-daerah tersebut. Penduduk setempat tengah dievakuasi ke tempat-tempat aman.
"Tim tanggap darurat dipersiapkan untuk menangani dampak yang mungkin terjadi akibat tsunami," kata kementerian.
Peringatan tsunami juga dikeluarkan bagi Kota Vladivostok di wilayah timur jauh Rusia.
Pemerintah kota itu mengatakan dalam pernyataan, bahwa nelayan dan kapal yang pergi berlayar diminta untuk segera kembali ke pantai.
Menurut Pusat Tsunami Rusia, gelombang setinggi 0,3 meter dari Teluk Ussuri diperkirakan akan tiba di pantai Vladivostok sekitar pukul 19.36 (16.36 WIB).