Abaikan Desakan Dunia, Israel Tetap Serang Rafah Gaza

Safrezi Fitra
18 Maret 2024, 14:33
Abaikan Desakan Dunia, Israel Tetap Serang Rafah Gaza
Ashraf Amra/Reuters
Ilustrasi, sebuah gedung di Gaza hancur terkena serangan rudal Israel.
Button AI Summarize

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengabaikan desakan internasional yang meminta Israel menghentikan serangan ke Rafah, Gaza, Palestina demi mencegah jatuhnya korban jiwa. Netanyahu menyatakan akan terus menyerang Rafah sebagai bagian dari upaya membebaskan sandera dan meleyapkan Hamas.

“Tekanan internasional sebesar apa pun tidak akan menghentikan kami untuk mewujudkan semua tujuan perang: melenyapkan Hamas, melepaskan semua sandera kami, dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel,” kata Netanyahu seperti dikutip Al Arabiya, Minggu (17/3). Dia mengatakan hal ini pada rapat kabinet dikantornya.

Pernyataan Netanyahu ini muncul setelah adanya rencana perundingan yang dilakukan di Doha terkait gencatan senjata di Gaza. Melansir AFP, Senin (18/3), Kabinet keamanan dan perang Israel akan membahas upaya internasional terbaru menuju kesepakatan gencatan senjata. Namun, pada Jumat pekan lalu dia malah menyetujui rencana militer untuk melakukan operasi di Rafah.

Sebelumnya, Israel telah berulang kali mengancam akan melakukan serangan darat terhadap Hamas di Rafah, tempat orang-orang berlindung di tenda-tenda yang berdesakan di perbatasan Mesir. Ketua Organisasi Kesehatan Dunia PBB Tedros Adhanom Ghebreyesus pun telah mendesak agar operasi militer tidak dilakukan di sana, atas nama kemanusiaan. Namun Israel tetap melakukan serangan.

Netanyahu pun telah memerintahkan tentara Israel untuk menyerang Rafah Selatan. Sementara masyarakat dunia mengkhawatirkan nasib 1,5 juta orang yang saat ini berlindung di Rafah.

Menanggapi kekhawatiran ini, Netanyahu memastikan warga sipil yang berada di Jalur Gaza selatan sudah pergi sebelum pasukannya menyerang Rafah. Dia beralasan serangan ke Rafah tetap dilakukan untuk memberantas Hamas, yang dianggapnya sebagai kelompok teroris.

Dia meminta agar masyarakat dunia untuk tidak melupakan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Netanyahu menegaskan kembali bahwa Israel akan melanjutkan serangannya di Gaza, termasuk di kota Rafah, dan mengevakuasi warga sipil dari zona pertempuran.

"Tujuan kami untuk menghabisi batalion teroris yang tersisa di Rafah sejalan dengan memungkinkan penduduk sipil meninggalkan Rafah. Ini bukanlah sesuatu yang akan kami lakukan dengan tetap mengunci penduduk di tempat," ujar Netanyahu, mengutip AFP, Minggu (17/3).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...