Putin Perintahkan Simulasi Serangan Nuklir di Dekat Perbatasan Ukraina
Rusia memulai latihan simulasi peluncuran senjata nuklir di dekat perbatasan Ukraina pada Selasa (21/5). Latihan tersebut diperintahkan langsung oleh Presiden Vladimir Putin pada 6 Mei lalu.
Dikutip dari Reuters, latihan digelar dengan melibatkan unit rudal dari Distrik Militer Selatan Rusia yang mencakup wilayah pendudukan Ukraina. Latihan tahap pertama ini dimulai dengan penggunaan rudal jarak dekat Iskander dan rudal hypersonik Kinzhal yang dilengkapi hulu ledak nuklir.
Putin telah memerintahkan latihan tersebut dilakukan dalam tiga tahap. Ia juga mengajak sekutu Rusia, Belarus untuk ikut dalam simulasi persenjataan tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan latihan tersebut merupakan tanggapan terhadap pernyataan yang dibuat oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyarankan pengiriman pasukan Eropa ke Ukraina.
Pernyataan tersebut juga merujuk pada Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron yang mengatakan bahwa tentara Ukraina dapat menggunakan senjata Inggris untuk menyerang wilayah Rusia.
Retorika nuklir kerap dilontarkan Putin saat awal-awal serangan Rusia ke Ukraina. Saat itu, ia berjanji untuk menggunakan segala cara untuk membela negaranya.
Meski demikian, belakangan Putin melunak usai Cina membujuknya untuk meninggalkan ancaman serangan nuklir. Namun, Putin tetap mengancam NATO jika mereka mengerahkan pasukan ke Ukraina.
Dikutip dari The Guardian, Putin kembali mengatakan persenjataan nuklir Rusia siap digunakan. Pernyataan tersebut disampaikannya saat perayaan kemenangan Uni Soviet di Perang Dunia Kedua pada 9 Mei 2024 lalu.