Perjanjian Perdagangan Indonesia dengan Iran akan Segera Berjalan
Pemerintah Iran mengumumkan bahwa Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) antara Iran dan Indonesia akan segera beroperasi. Berjalannya kerja sama ini bakal meningkatkan hubungan perdagangan dan ekonomi kedua negara.
Mengutip Tehran Times, Jumat (24/5), Direktur Jenderal Organisasi Promosi Perdagangan Iran (TPO) Kantor Asia Timur-Pasifik Kaveh Daliri mengatakan Indonesia adalah pasar yang menguntungkan bagi produk-produk Iran.
Dia mengatakan meningkatkan pertukaran perdagangan dan kerja sama antara kedua negara adalah tujuan utama di balik penandatanganan perjanjian tersebut. Masing-masing negara memfasilitasi proses memasuki pasar satu sama lain dengan mempertimbangkan diskon tarif pajaknya.
Indonesia dan Iran akan membentuk komite bersama untuk operasionalisasi perjanjian perdagangan preferensial. Tim ini bertugas memantau dan memperbarui daftar dan diskon yang dipertimbangkan kedua negara.
Bahan baku makanan, bahan berbahan dasar minyak, peralatan medis dengan nilai tambah tinggi, dan komponen elektronik termasuk di antara produk ekspor yang dipertimbangkan diskon oleh kedua belah pihak.
Bagi Iran, Indonesia memiliki populasi muslim tertinggi di dunia. Makanya, kata Daliri, Indonesia adalah negara Asia Tenggara ini merupakan pasar yang baik dan menguntungkan bagi produk-produk Iran.
PTA ditandatangani antara Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Presiden Indonesia Joko Widodo di Jakarta pada 23 Mei 2023. Melalui akun resmi X-nya, Wakil Menteri Pertanian Iran Alireza Peimanpak menyebut perjanjian tersebut sebagai PTA pertama dengan negara Asia-Pasifik.
Bagi Iran, Indonesia merupakan salah satu pasar konsumsi dunia, dan pasar negara ini menjadi tujuan utama barang ekspor banyak negara. Mengingat keanggotaan Indonesia di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan rendahnya tarif impor ke negara ini, Iran juga dapat memanfaatkan status ekonomi Indonesia dan memperluas perdagangannya dengan negara tersebut.
Ekspor Iran ke Indonesia menunjukkan tren yang meningkat. Dalam 10 tahun hingga 2022, ekspornya meningkat hingga US$1 miliar.