Israel Akui Terlibat dalam Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Muhamad Fajar Riyandanu
24 Desember 2024, 13:47
israel, hamas, ismail haniyeh
ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/RWA/sa.
Mohammed Salem Warga Palestina duduk di tenda darurat di tengah puing-puing rumah mereka yang dihancurkan oleh serangan udara Israel selama pertempuran Israel-Hamas di Gaza, Minggu (23/5/2021).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Israel akhirnya mengakui keterlibatan mereka dalam pembunuhan Pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024. Hal tersebut terbongkar dari pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz. 

Katz mengatakan bahwa Israel akan memberikan pukulan telak kepada organisasi teroris Houthi di Yaman. Dia mengancam untuk membunuh para pemimpin Houthi dengan cara yang sama seperti yang telah Israel lakukan terhadap Ismail Haniyeh dan Yahya Sinwar, serta Pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah.

"Seperti yang telah kami lakukan terhadap Haniyeh, (Yahya) Sinwar, dan (Hassan) Nasrallah di Teheran, Gaza, dan Lebanon, kami akan melakukan hal yang sama di Hodeida dan Sanaa," kata Katz dikutip dari BBC, Selasa (24/12).

Ismail Haniyeh terbunuh di kediamannya yang terletak di Teheran, Iran. Sebelum terbunuh, Haniyeh menghadiri upacara pelantikan presiden Iran Masoud Pezeshkian. Beberapa bulan kemudian, pasukan Israel di Gaza membunuh Yahya Sinwar, pengganti Haniyeh dan otak di balik serangan 7 Oktober 2023.

Katz juga memberikan pesan kepada para militan yang dianggap sebagai ancaman bagi Israel. Dia mengklaim Israel mampu memengaruhi situasi politik di Suriah dengan menggulingkan rezim Bashar al-Assad.

Pernyataan Katz ini dilontarkan usai adanya ancaman rudal Houthi ke Israel. Dikutip dari Reuters, pada Selasa (24/12) pagi, IDF merilis menyebut sejumlah bunyi sirine terdengar di beberapa daerah di Israel tengah setelah menangkap sinyal peluncuran proyektil dari Yaman.

Israel dapat mencegat rudat tersebut sebelum memasuki daerah Israel. Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Houthi kerap menyerang kapal pengiriman komersial di Laut Merah selama lebih dari setahun bekalangan. Langkah itu merupakan upaya untuk memblokade akses laut terhadap Israel.

Kelompok Houthi yang didukung oleh Iran di Yaman juga telah meluncurkan puluhan misil dan drone ke Israel sepanjang perang di Gaza. Houthi menganggap serangan tersebut sebagai tindakan solidaritas kepada Palestina.

Pada hari Sabtu (21/12), sebuah rudal jatuh di Tel Aviv dan melukai sedikitnya 16 orang. Israel telah melakukan tiga serangan udara ke Yaman selama perang dan berjanji akan meningkatkan tekanan pada kelompok pemberontak tersebut hingga serangan rudal berhenti.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...