Hasil Investigasi Awal: Azerbaijan Airlines Jatuh karena Rudal Pantsir-S Rusia

Desy Setyowati
28 Desember 2024, 14:41
Azerbaijan Airlines, rusia,
ANTARA/Anadolu/py
Azerbaijan Airlines
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Media Azerbaijan, AnewZ melaporkan bahwa hasil penyelidikan awal menyimpulkan pesawat Azerbaijan Airlines jatuh terkena pecahan rudal darat ke udara dari sistem pertahanan Pantsir-S Rusia.

Pantsir-S adalah rudal jarak pendek dikombinasikan untuk penggunaan jarak menengah darat ke udara. Alutsista ini diproduksi oleh KBP Tula, Rusia.

Namun situs berita pro-pemerintah lainnya yakni Caliber, mengutip sumber di pemerintahan yang mengatakan tidak seorangpun mengklaim pesawat Azerbaijan Airlines diserang secara sengaja.

“Akan tetapi, Azerbaijan mengharapkan permintaan maaf dari Rusia,” kata sumber Caliber dikutip dari BBC News, Sabtu (28/12).

Ketika ditanya tentang laporan tersebut, kantor kejaksaan utama di Baku, Azerbaijan mengatakan kepada BBC bahwa mereka sedang menyelidiki setiap versi dugaan.

Komite investigasi yang terdiri dari pejabat Azerbaijan dan Kazakhstan diduga sudah memiliki bukti terkait penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines pada 25 Desember. Akan tetapi, mereka menunggu Rusia untuk mengumumkan terlebih dahulu.

Sementara itu, Pemerintah Rusia telah memperingatkan agar tidak menggembar-gemborkan hipotesis tentang penyebab jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines yang menewaskan 38 orang di Kazakhstan itu.

“Hal yang salah menyampaikan hipotesis apapun sebelum kesimpulan investigasi. Kami, tentu saja, tidak akan melakukan ini, dan tidak seorang pun boleh melakukan ini. Kami perlu menunggu hingga investigasi selesai," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Jaksa agung di Kazakhstan kemudian mengatakan penyelidikan belum menghasilkan kesimpulan apapun. Tetapi beberapa komentator di media Azerbaijan menyatakan pemerintah memperkirakan Rusia mengakui telah menembak jatuh pesawat tersebut.

Beberapa saluran TV, yang berada di bawah kendali ketat pemerintah Azerbaijan, pada Kamis mulai menyiarkan wawancara dengan para ahli yang secara terbuka berbicara tentang kemungkinan bahwa Rusia yang bertanggung jawab.

Beberapa pakar penerbangan menyatakan pesawat Azerbaijan Airlines ditembak oleh sistem pertahanan udara di atas wilayah Republik Chechnya, Rusia.

Media pro-pemerintah di Azerbaijan mengutip pernyataan pejabat yang mengatakan rudal Rusia bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Kronologi Pesawat Azerbaijan Airlines Jatuh

Pesawat penumpang tipe Embraer 190 itu jatuh di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12). Pesawat Azerbaijan Airlines ini dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan menuju Gronzy, Rusia.

BBC News melaporkan pesawat Azerbaijan Airlines dialihkan melintasi Laut Kaspia, sehingga perjalanan berubah dari tujuan awal di Chechnya menjadi ke Kazakhstan barat.

Kazinform melaporkan pesawat memasuki wilayah udara Kazakhstan pada pukul 11.02 waktu setempat, setelah awak mendapatkan izin dan melaporkan adanya tabrakan dengan burung kepada petugas operator.

Pesawat Azerbaijan Airlines sempat dua kali berputar di dekat lapangan terbang Aktau sebelum jatuh. Sebanyak 29 dari 67 orang di dalam pesawat selamat.

Azerbaijan menyelenggarakan hari berkabung nasional pada Kamis (26/12) untuk mengenang para korban kecelakaan tersebut.

"Ini tragedi besar yang menjadi kesedihan mendalam bagi rakyat Azerbaijan," kata Presiden Ilham Aliyev.

Seorang penumpang yang selamat mengatakan kepada TV Rusia bahwa ia yakin pilot mencoba dua kali mendarat di tengah kabut tebal di atas Grozny. “Pada upaya ketiga kalinya, sesuatu meledak. Beberapa kulit pesawat terkelupas,” kata dia.

Pesawat itu dialihkan ke bandara Aktau, sekitar 450 km ke arah timur. Rekaman menunjukkan pesawat melaju kencang ke arah darat 3 km sebelum mencapai landasan pacu, dan terbakar saat mendarat.

Pihak berwenang Kazakhstan menemukan perekam data penerbangan dan penyelidikan sedang dilakukan.

Tak lama setelah kecelakaan, laporan TV milik pemerintah Rusia mengatakan penyebab yang paling mungkin yakni serangan dari sekawanan burung.

Namun analis penerbangan Richard Aboulafia menyatakan tabrakan semacam itu biasanya mengakibatkan pesawat meluncur ke arah lapangan terbang terdekat. "Anda bisa kehilangan kendali atas pesawat, tetapi akibatnya Anda tidak akan terbang keluar jalur secara liar," kata dia dikutip dari Reuters.

Analis dari perusahaan penasihat risiko Sibylline, Justin Crump mengatakan pola kerusakan di dalam dan luar pesawat mengindikasikan dugaan penyebab karena sistem pertahanan udara Rusia di Grozny.

"Kelihatannya sangat mirip ledakan rudal pertahanan udara di bagian belakang dan kiri pesawat, jika Anda melihat pola pecahan yang kita lihat," kata Justin kepada BBC Radio 4.

Sebagian besar penumpang pesawat adalah warga negara Azerbaijan, tetapi ada juga beberapa penumpang dari Rusia, Kazakhstan, dan Kirgistan.

Rekaman video menunjukkan para penyintas merangkak keluar dari reruntuhan, beberapa dengan luka yang terlihat.

Korban luka dibawa ke rumah sakit. Pada Kamis (26/12), kantor berita Azertac Azerbaijan mengatakan tujuh orang dalam kondisi cukup baik untuk diterbangkan kembali ke Baku.

Azerbaijan Airlines mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat itu telah diservis sepenuhnya pada Oktober dan tidak mengalami kerusakan teknis.

Embraer, produsen asal Brasil dan pesaing kecil Boeing dan Airbus, memiliki rekam jejak keselamatan yang kuat.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...