Dukung Makan Bergizi Gratis, Jepang Janji Kirim Tim Ahli ke Indonesia
Indonesia dan Jepang akan bekerja sama menyukseskan makan bergizi gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan, Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba mengungkapkan keinginannya membantu program tersebut.
"Kami akan menyelenggarakan kerja sama termasuk latihan penyediaan makan siang di sekolah, pengiriman tenaga ahli, dan bantuan peningkatan sektor perikanan dan pertanian dengan memanfaatkan berbagai pengalaman Jepang," kata PM Ishiba saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Presiden Prabowo di Ruang Teratai, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1).
PM Ishiba mengaku ingin ikut terlibat dalam program makan bergizi gratis demi membantu Presiden Prabowo mengatasi masalah kekurangan gizi sebagian anak-anak Indonesia.
Presiden Prabowo menyambut baik inisiatif Jepang. "Mereka (Jepang) punya pengalaman di bidang itu sudah 80 tahun, dan mereka yang menawarkan inisiatif untuk ikut membantu mungkin dengan pelatihan, dan lain sebagainya," katanya.
Di samping makan bergizi gratis, kedua negara juga sepakat menjalin kerja sama di bidang hilirisasi dan industrialisasi, energi, maritim, dan pertahanan.
Dalam kesempatan itu, Prabowo mengajak industri Jepang berinvestasi pada proyek-proyek hilirisasi di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa hilirisasi masuk dalam lima prioritas pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinannya.
Adapun lima prioritas yang disebut Prabowo mencakup swasembada pangan, swasembada energi, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam, mengentaskan kelaparan dan kurang gizi, dan membangun kemampuan di bidang pertahanan.
"Kami sangat terbuka untuk industri Jepang ikut dalam program hilirisasi kami di semua bidang sumber daya alam," kata Prabowo.
Perdana Menteri Shigeru Ishiba dan istrinya Yoshiko Ishiba tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Jumat (10/1) sekitar pukul 17.00 WIB. Ia dijadwalkan mengunjungi Indonesia selama dua hari.