Kondisi Kesehatan Paus Fransiskus Memburuk, Masih Kesulitan Bernapas


Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, dikabarkan berada dalam kondisi kritis setelah menderita penyakit pernapasan akut.
Seperti dilansir dari BBC, Paus Fransiskus telah menerima transfusi darah tetapi kondisinya belum membaik. Pria berusia 88 tahun tersebut dalam kondisi sadar tetapi masih belum bisa beranjak dari kursinya. Pengumuman resmi Vatikan menyebut Paus Fransiskus kini membutuhkan aliran oksigen yang tinggi. Saat ini, ia sedang dirawat di Rumah Sakit Gemelli di Roma, setelah diduga terkena pneumonia di kedua paru-parunya.
"Kondisi Bapa Suci masih kritis. Paus belum keluar dari bahaya," tulis Vatikan dalam pernyataan resminya.
Hal ini terjadi hanya sehari setelah dokter yang merawat Paus mengatakan untuk pertama kalinya bahwa ia merespons pengobatan. Mereka mengatakan pada hari Jumat bahwa perubahan keadaan sekecil apa pun akan mengganggu kondisinya.
Paus pertama kali dirawat di rumah sakit pada tanggal 14 Februari setelah mengalami kesulitan bernapas selama beberapa hari. Ia sangat rentan terhadap infeksi paru-paru karena mengalami radang selaput dada saat dewasa dan menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru pada usia 21 tahun.
Selama 12 tahun menjadi pemimpin gereja Katolik Roma, pria asal Argentina itu telah dirawat di rumah sakit beberapa kali, termasuk pada Maret 2023 saat ia dirawat selama tiga malam di rumah sakit karena bronkitis.
Berita terbaru ini akan membuat umat Katolik di seluruh dunia khawatir, yang mengikuti berita tentang kondisi Paus dengan saksama. Ini adalah tahun Yubelium yang sibuk bagi Gereja Katolik dengan banyaknya pengunjung yang diharapkan datang ke Roma dan jadwal acara yang padat bagi Paus. Ia tidak dikenal sebagai orang yang senang berdiam diri. Bahkan di rumah sakit, dokternya mengatakan ia pergi berdoa di kapel minggu ini dan membaca di kursinya.
Namun, bahkan sebelum kemunduran terbaru ini, Vatikan telah mengatakan bahwa ia tidak akan muncul di depan umum untuk memimpin doa bersama para peziarah pada hari Minggu, yang berarti ia akan absen dari acara tersebut untuk minggu kedua berturut-turut.
Para simpatisan telah meninggalkan lilin, bunga, dan surat untuk Paus di luar rumah sakit Gemelli di Roma sepanjang minggu. Namun, tidak ada perubahan di luar Basilika Santo Petrus di Vatikan pada Sabtu malam, karena tidak ada kerumunan orang yang berkumpul.