Israel Serang Jantung Kota Iran, 6 Orang Dilaporkan Tewas

Image title
13 Juni 2025, 08:34
Israel telah melancarkan “serangan pendahuluan” terhadap Iran pada Jumat (13/6) dini hari. Pejabat militer Israel menyebut serangan tersebut menargetkan program nuklir dan kemampuan rudal jarak jauh Iran.
X/@anesmansory
Israel telah melancarkan “serangan pendahuluan” terhadap Iran pada Jumat (13/6) dini hari. Pejabat militer Israel menyebut serangan tersebut menargetkan program nuklir dan kemampuan rudal jarak jauh Iran.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Hubungan Israel dan Iran makin memanas. Israel mengirimkan rudal ke jantung kota Teheran, Iran pada Jumat (13/6) waktu setempat dan melakukan serangan besar-besaran.

Dalam serangan tersebut, 6 orang dikabarkan meninggal dunia. Saat ini, Israel bersiap untuk menghadapi serangan balasan dari Iran. Bahkan, pemerintah Israel telah melarang sekolah, pertemuan sosial, dan pekerjaan yang tidak penting.

Kepala Biro CNN Yerusalem Oren Liebermann mengatakan Israel telah membunyikan sirene di seluruh penjuru kota. Selain itu, warga Israel juga menerima peringatan di ponsel mereka yang mengatakan Komando Front Dalam Negeri menempatkan negara itu dalam keadaan siaga.

Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan perubahan pada Pedoman Pertahanan Komando Front Dalam Negeri negara itu, yang mengubah semua wilayah negara itu dari 'aktivitas penuh' menjadi 'aktivitas penting' pada pukul 03:00 waktu setempat. Pedoman tersebut melarang kegiatan pendidikan, pertemuan, dan tempat kerja, kecuali untuk sektor penting.

Sebelumnya, para pejabat Amerika Serikat (AS) telah diberi tahu bahwa Israel sepenuhnya siap untuk meluncurkan operasi militer ke Iran. Pemberitahuan itulah yang menjadi alasan Washington mengevakuasi para staf kedutaannya dari negara-negara di Timur Tengah.

Pemerintah AS pada hari Rabu juga telah meminta para warganya untuk meninggalkan wilayah Timur Tengah, terutama Irak. Departemen Luar Negeri memerintahkan pejabat pemerintah yang tidak dalam keadaan darurat untuk meninggalkan Irak karena meningkatnya ketegangan regional.

Dilansir CBS News, Kamis (12/6), seorang pejabat pertahanan Amerika mengatakan bahwa Pentagon telah mengizinkan anggota keluarga militer untuk secara sukarela meninggalkan lokasi di seluruh Timur Tengah.

Utusan Timur Tengah Presiden Trump Steve Witkoff masih berencana untuk bertemu dengan perwakilan Iran untuk putaran keenam pembicaraan tentang program nuklir Teheran dalam beberapa hari mendatang, kata dua pejabat AS.

Trump telah berbicara tentang Iran saat tampil di Kennedy Center pada hari Rabu, memberi tahu wartawan bahwa warga Amerika disarankan untuk meninggalkan wilayah Timur Tengah. "Karena itu bisa menjadi tempat yang berbahaya, dan kita akan lihat apa yang terjadi," katanya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Saugi Riyandi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan