Israel Serang Iran, PM Netanyahu Ancam Gempur hingga Berhari-hari

Ira Guslina Sufa
13 Juni 2025, 09:12
Israel
ANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen/RWA/dj
Amir Cohen Seekor burung terbang di depan spanduk kampanye partai Likud dengan gambar pemimpin mereka Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menjelang pemilihan 23 Maret mendatang, di kota bagian utara perbatasan Israel-Arab, Nazareth, Sabtu (13/3/2021).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pasukan udara Israel menyerang sejumlah titik di Iran pada Jumat (13/6) pagi waktu setempat. Laporan media Amerika Serikat, Axios, menyebutkan sejumlah ledakan dilaporkan terdengar di beberapa titik ibu kota Iran, Teheran. 

Sebelumnya pada Kamis (12/6), CBS News melaporkan, Israel sepenuhnya siap melakukan operasi militer di Iran. Washington juga memperkirakan Teheran akan balas menyerang fasilitas militer AS yang ada di Irak.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa Israel telah menyerang target-target nuklir di Iran. Ia menyebutkan operasi militer akan terus berlanjut selama beberapa hari untuk memukul mundur ancaman Iran yang disebut mengganggu kelangsungan hidup Israel. 

“Operasi ini akan terus berlanjut selama beberapa hari yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman ini,”ujar Netanyahu dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi, seperti dikutip CNN.

Ia mengatakan bahwa Iran memiliki program untuk mengembangkan senjata nuklir dan mengklaim bahwa program tersebut dapat menghasilkan senjata nuklir jika tidak dihentikan. “Ini adalah bahaya yang jelas dan nyata bagi kelangsungan hidup Israel. Kami menyerang langsung ke kepala program persenjataan nuklir Iran,” kata Netanyahu. 

Darurat Nasional Berlaku

Sementara itu, ketua otoritas pertahanan Israel, Israel Katz, telah mengumumkan keadaan darurat nasional terkait serangan yang dilakukannya terhadap Iran. Israel telah melarang sekolah, pertemuan sosial, dan pekerjaan yang tidak penting karena bersiap-siap menghadapi serangan balasan setelah negara tersebut menyerang Iran.

"Menyusul serangan pendahuluan Negara Israel terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak balasan terhadap Israel dan populasi sipil dapat terjadi dalam waktu dekat," kata Katz seperti dikutip Jumat (13/6). 

Kepala Biro Yerusalem CNN Oren Liebermann kepada Anderson Cooper melaporkan warga menerima peringatan di ponsel mereka yang mengatakan Komando Front Depan menempatkan negara dalam keadaan siaga. Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan perubahan pada Pedoman Pertahanan Komando Front Depan negara itu. 

"Pedoman tersebut melarang kegiatan pendidikan, pertemuan dan tempat kerja, kecuali untuk sektor-sektor penting," kata Liebermann.

Atas serangan Israel, seorang sumber dari pejabat Iran mengatakan kepada The New York Times bahwa petinggi pemerintahan dan militer Iran telah membahas strategi untuk membalas kemungkinan serangan Israel. Pejabat tersebut mengungkapkan rencana yang disepakati pihaknya adalah untuk meluncurkan serangan balasan sesegera mungkin setelah serangan pertama terjadi.

Iran telah menutup sementara wilayah udaranya di atas ibu kota Tehran, menurut NOTAM yang dikeluarkan oleh Iran. NOTAM adalah buletin yang wajib dibaca oleh semua pilot sebelum lepas landas.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan