Kenapa Xi Jinping dan Putin Absen di KTT BRICS yang Dihadiri Prabowo di Brasil?


Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi dari kelompok ekonomi berkembang utama BRICS yang akan dimulai di Brasil pada Minggu (6/7). Namun, dua kepala negara besar dari kelompok tersebut dipastikan absen pada pertemuan tahun ini.
Mereka adalah Presiden Repubik Rakyat Cina, Xi Jinping, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ketidakhadiran Xi merupakan yang pertama kalinya dalam 12 tahun terakhir.
Ketidakhadiran Xi dalam pertemuan puncak dua hari di Rio de Janeiro terjadi pada saat yang kritis bagi BRICS. Beberapa negara anggota menghadapi tenggat waktu 9 Juli untuk menegosiasikan tarif AS yang akan diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.
Semua negara bahkan menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang disebabkan oleh perubahan hubungan perdagangan Amerika. Hal ini membuat kelompok tersebut berada di bawah tekanan untuk menunjukkan solidaritas. Ketidakhadiran Xi menyebabkan Tiongkok kehilangan kesempatan penting untuk menunjukkan negara tersebut sebagai pemimpin alternatif yang stabil bagi AS.
Seperti diketahui, BRICS memiliki anggota awal yaitu Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. Sejak 2024, keanggotaan itu telah berkembang hingga mencakup Mesir, Uni Emirat Arab, Ethiopia, Indonesia, dan Iran.
Profesor madya di Universitas Nasional Singapura, Chong Ja Ian, mengatakan keputusan pemimpin Tiongkok untuk absen di KTT BRICS tidak berarti Cina telah menurunkan signifikansi yang diberikannya pada aliansi itu. Hal ini juga bukan berarti bahwa BRICS kurang penting bagi upaya Beijing untuk membangun kelompok-kelompok guna mengimbangi kekuatan Barat. Pasalnya, Cina mengirimkan Perdana Menteri Li Qiang sebagai pengganti Xi.
"(BRICS) adalah bagian tak terpisahkan dari upaya Beijing untuk memastikannya tidak dikekang oleh sekutu AS," ujarnya dikutip dari CNN, Minggu (6/7).
Namun, Chong mengatakan, tekanan itu mungkin telah berkurang sejak Trump menjabat sebagai Presiden AS yang merubah hubungan negara adidaya tersebut dengan mitra-mitra utamanya. Xi mungkin akan lebih fokus pada pengendalian ekonomi domestik Tiongkok, sehingga BRICS bukan prioritas terbesarnya.
Selain itu, Cina mungkin juga memiliki ekspektasi yang rendah terhadap terobosan besar pada pertemuan puncak tahun ini.
Putin Juga Tidak Hadir
Selain Xi, Presiden Rusia Vladimir Putin juga dipastikan tidak hadir dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut. Pasalnya Putin tengah menghadapi surat perintah penangkapan pengadilan pidana internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan di Ukraina.
Sementara Brasil merupakan salah satu negara yang menandatangani Pengadilan Kriminal Internasional. Hal itu menjadikan Brasil wajib menangkap Putin jika datang ke negara tersebut.
Peristiwa serupa pernah terjadi saat Putin tidak menghadairi KTT BRICS di Afrika Selatan yang juga menandatangani kesepakatan Pengadilan Kriminal Internasional.
Ketidakhadiran dua tokoh global terkemuka itu membuat Perdana Menteri India Narendra Modi menjadi pusat perhatian di KTT BRICS. Modi dijadwalkan mengunjungi Brasil, baik untuk pertemuan puncak maupun kunjungan kenegaraan. Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa juga diperkirakan akan hadir.
Sementara Prabowo Subianto sudah mendarat di Brasil untuk menghadiri KTT BRICS hari ini. Ini merupakan kehadiran pertama Prabowo setelah Indonesia resmi bergabung dengan BRICS awal tahun ini.
"Presiden Prabowo yang hadir untuk pertama kalinya akan menggunakan kesempatan ini untuk menyuarakan sikap dan posisi Indonesia sebagai “bridge-builder” dalam berbagai isu global dan upaya kolektif di tengah situasi dunia yang semakin tidak menentu," tulis pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI, dikutip Minggu (6/7).
Sebagai negara yang tergabung dalam Global South sekaligus anggota G20, Indonesia akan memanfaatkan forum BRICS sebagai platform untuk memperjuangkan kerja sama global yang lebih adil dan inklusif, serta memajukan kepentingan nasional dalam berbagai bidang ekonomi, keuangan, pendidikan dan teknologi.