Indonesia – India Perkuat Peran Strategis Hadapi Dinamika Global

Ira Guslina Sufa
16 September 2025, 12:54
India
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/tom.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (kelima kanan) berfoto bersama dengan peserta parade budaya Jakarta World Folklore Festival 2025 saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (3/8/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pemangku kepentingan dari Indonesia dan India, menegaskan komitmen untuk memperkuat kemitraan strategis sekaligus berperan aktif dalam membentuk tatanan global yang lebih adil dan inklusif. Hal ini mengemuka dalam seminar bertajuk Indonesia and India’s Agency in a Shifting World Order yang menghadirkan sejumlah tokoh kunci dari kedua negara.

Direktur Eksekutif CSIS Indonesia, Yose Rizal Damuri, menyebut semangat Bandung Spirit yang lahir dari Konferensi Asia-Afrika 1955 tetap relevan setelah tujuh dekade. Menurutnya, solidaritas dan kerja sama Selatan–Selatan masih menjadi rujukan penting bagi negara berkembang dalam menghadapi tantangan global. 

Pandangan serupa disampaikan Distinguished Fellow Gateway House,  Rajiv Bhatia. Ia menyatakan pentingnya menjaga dan memperbarui prinsip-prinsip Bandung agar kontekstual dengan dinamika internasional yang terus berubah.

Sementara itu, penasihat Khusus Menteri Luar Negeri RI Bidang Diplomasi Ekonomi, Dindin Wahyudin, menegaskan bahwa Indonesia dan India memiliki legitimasi moral untuk mengarahkan perubahan dunia sebagai “arsitek asli” semangat Bandung.

“Konferensi Asia-Afrika menjadi tonggak penting abad ke-20 yang menegakkan prinsip non-intervensi, saling menghormati kedaulatan, dan hidup berdampingan secara damai,” ujarn Dindin seperti dikutip Selasa (16/9). 

Menteri Negara untuk Urusan Luar Negeri India, Pabitra Margherita, menyoroti ketidaksetaraan akses sumber daya global pasca-pandemi Covid-19. Ia menekankan perlunya sistem internasional yang lebih inklusif dengan representasi lebih besar bagi negara Global South. 

“Indonesia dan India berada pada posisi unik untuk memimpin wacana global menuju tatanan dunia yang lebih adil,” katanya.

Dinamika Hubungan Bilateral

Dialog tingkat tinggi juga membahas dinamika hubungan bilateral Indonesia–India. Duta Besar RI untuk India, Ina Krisnamurthi, menekankan pentingnya memperkuat kerja sama berbasis kerangka 6C: Contact, Connect, Cooperate, Collaborate, Confidence, dan Convergence.

Dari sisi India, Dubes Sandeep Chakravorty menyoroti prioritas di bidang maritim, mekanisme trilateral dengan mitra strategis, serta peningkatan intensitas kunjungan tingkat tinggi.

“Signifikansi strategis Indonesia dan India dapat dilihat dari proyeksi bahwa pada pertengahan abad ini, kedua negara bersama-sama akan mewakili hampir 20% populasi dunia dan berkontribusi 13–15% terhadap PDB global,” ujar Sandeep.

Sementara itu, Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Ricky Eka Virgana Ichsan, menambahkan perlunya kerja sama konkret di sektor kesehatan, energi, dan transformasi digital. Menurutnya, kesamaan kepentingan membuat kolaborasi kedua negara saling melengkapi.

Sejak menjalin hubungan diplomatik pada 1951, Indonesia dan India memiliki sejarah panjang kemitraan yang erat, baik dalam forum bilateral maupun multilateral. Kedekatan ini diperkuat oleh posisi keduanya sebagai negara demokrasi besar di Asia serta anggota kunci G20.

Kedua negara juga kerap bersinergi dalam berbagai isu global, mulai dari perubahan iklim, perdagangan internasional, hingga keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik. Hubungan diplomatik Indonesia–India dipandang penting untuk menjaga stabilitas kawasan, memperluas kerja sama ekonomi, serta memperkuat suara Global South dalam menata ulang sistem internasional yang lebih multipolar.

Di tingkat regional, kolaborasi kedua negara semakin signifikan mengingat posisi strategis Indonesia di ASEAN dan India di South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC). Sinergi ini dipandang mampu menjembatani dua kawasan yang sama-sama penting bagi arsitektur keamanan dan ekonomi Indo-Pasifik.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...