Serba-Serbi Sidang Umum PBB, Apa Topik yang Kemungkinan Dibahas?
Para pemimpin dunia berkumpul di New York setiap bulan September selama beberapa hari untuk menyampaikan pidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Para pemimpin dari dua negara pengamat non-anggota—Vatikan dan Negara Palestina—dan seorang anggota pengamat, Uni Eropa, juga dapat berbicara.
Presiden Prabowo Subianto juga dijadwalkan akan berpidato pada hari pertama sesi perdebatan umum Sidang Majelis Umum PBB pada Selasa (23/9). Prabowo mendapatkan urutan ketiga sebagai pemimpin dunia yang akan berpidato.
“Arti penting kehadiran Presiden adalah menegaskan peran Indonesia sebagai aktor utama ‘Global South’ dalam mendorong perdamaian, penegakan hukum internasional, dan reformasi tata kelola global,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yvonne Mewengkang di Jakarta, Rabu (17/9) dikutip dari Antara.
Siapa Saja yang Berbicara?
Pidato tanggal 23 September akan menjadi sesi yang penting karena berisi debat umum untuk seluruh kepala negara pemerintahan dari 193 negara anggota.
Dikutip dari Reuters, sudah menjadi tradisi bagi Brasil untuk selalu menjadi negara anggota pertama yang berbicara. Hal ini karena pada tahun-tahun awal berdirinya PBB, perwakilanb Brasil selalu maju untuk berbicara lebih dulu ketika negara-negara lain enggan melakukannya.
Sebagai tuan rumah markas besar PBB di New York, Amerika Serikat adalah negara kedua yang berpidato. Dari sana, daftar tersebut kemudian disusun berdasarkan hierarki dan umumnya berdasarkan siapa yang datang pertama.
Berdasarkan hierarki, kepala negara berbicara terlebih dahulu, diikuti oleh wakil kepala negara dan putra mahkota, kepala pemerintahan, menteri, dan kepala delegasi yang berpangkat lebih rendah.
Berapa Lama Pemimpin berpidato?
Setiap pemimpin biasanya diminta untuk berpidato paling lama 15 menit. Meski demikian, beberapa pemimpin dunia terkadang berbicara dengan durasi lebih lama dari waktu yang disediakan.
Dalam catatan PBB, salah satu pidato terpanjang disampaikan pemimpin Kuba pada 1960 yakni Fidel Castro yakni 4,5 jam. Pemimpin Libya Muammar Gaddafi berpidato selama lebih dari 1,5 jam pada tahun 2009.
Apa yang Akan Dibicarakan?
Setiap awal sesi Majelis Umum memiliki tema. Adapun, tema tahun ini adalah: "Bersama lebih baik: 80 tahun dan lebih untuk perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia."
Para pemimpin dapat membahas tema tersebut secara singkat sebelum beralih ke topik lain yang mereka sukai. Sejumlah topik lain kemungkinan akan mengemuka dalam persidangan. Beberapa topik tersebut antara lain:
1. Gaza
Para pemimpin berkumpul di tengah perang antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza yang mendekati dua tahun dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di wilayah Palestina.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan berpidato di hadapan Majelis Umum pada Jumat pekan depan. Presiden Palestina Mahmoud Abbas tidak akan hadir secara langsung karena Amerika Serikat tak memberikan visa.
2. Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy akan berupaya menggalang dukungan global untuk negaranya. Sedangkan Presiden AS Donald Trump berupaya menengahi berakhirnya perang antara Ukraina dan Rusia yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Zelensky dijadwalkan berpidato pada Rabu (24/9), sedangkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan berpidato pada hari Sabtu (27/9).
3. Iran
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi diperkirakan akan hadir di PBB. Negara tersebut tengah menjadi sorotan karena Teheran mencoba menghindari penerapan sanksi Dewan Keamanan PBB yang jatuh pada 28 September.
4. Suriah
Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa akan hadir pertama kalinya dalam Sidang Umum PBB. al-Sharaa, bekas pemimpin cabang al-Qaeda di Suriah, sebenarnya masih berada di bawah sanksi PBB. Meski demikian, ia mendapatkan dispensasi perjalanan ke New York dari 21 hingga 25 September.
5. Sudan
Perang yang telah berlangsung 2,5 tahun di Sudan kemungkinan akan dibahas oleh beberapa pemimpin minggu depan. PBB menyebut perang ini adalah salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
6. Ketegangan AS-Venezuela
AS meningkatkan kekuatan angkatan lautnya di Karibia Selatan dan perairan sekitarnya akhir bulan lalu. Bahkan, militer Negeri Abang Sam telah melancarkan dua serangan pada kapal yang diduga bagian kartel narkoba Venezuela di perairan internasional.
Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil, yang diperkirakan akan berpidato di Majelis Umum pada Sabtu (27/9) kemungkinan akan mengangkat soal ini.
7. Iklim
Para pemimpin negara kepulauan kecil dan negara-negara lain yang paling terdampak oleh perubahan iklim diperkirakan akan kembali mendesak tindakan nyata dalam merespons fenomena ini.
8. Perempuan
Sehari sebelum pidato dimulai yakni Senin (22/9), para pemimpin akan bertemu untuk memperingati 30 tahun konferensi hak-hak perempuan yang bersejarah. Para pemimpin kemungkinan akan menyinggung kurangnya kemajuan dan meningkatnya serangan terhadap hak-hak perempuan.
9. Persaingan Menuju Calon Sekjen Baru PBB
Tahun depan, PBB akan memilih Sekretaris Jenderal baru pengganti Antonio Guterres yang akan mengakhiri masa jabatan keduanya. Kemungkinan akan ada perbincangan di sela-sela Sidang Umum minggu depan tentang siapa yang bisa menjadi kandidat penggantinya.
Nantinya, Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 orang harus menyepakati seorang kandidat untuk direkomendasikan kepada 193 anggota Sidang Umum untuk dipilih. Ini artinya, lima pemegang hak veto dewan yakni AS, Inggris, Prancis, Rusia, dan Cina, harus sepakat.
