12 Manfaat Brokoli untuk Kesehatan
Brokoli adalah sayuran sehat untuk gizi harian tubuh. Brokoli bisa diolah menjadi makanan dengan cara dikukus, direbus, ditumis, dan campuran sup. Sebenarnya tak hanya sayur, brokoli bisa dibuat menjadi keripik dan jus.
Brokoli masih satu keluarga dengan kubis. Sayuran ini ditanam di dataran tinggi dan lembab di atas 700 m dpl. Brokoli bisa tumbuh subur jika dibudidayakan di tanah yang gembur, kaya bahan organik, subur, dan pengairan cukup.
Daerah yang sering hujan tidak cocok untuk mengembangkan brokoli karena bisa rusak. Ciri kerusakannya yaitu berwarna kekuningan dan berbintik hitam. Kerusakan tersebut membuat brokoli cepat membusuk.
Sayuran hijau ini berasal dari Laut Tengah. Bangsa Yunani Kuno sudah membudidayakan sayuran ini. Sementara itu di Indonesia, brokoli dikembangkan tahun 1970 an.
Brokoli hampir mirip dengan kembal kol. Namun brokoli berwarna hijau, sementara kembang kol berwarna putih. Brokoli mengandung vitamin C dan serat makanan yang baik untuk tubuh.
Klasifikasi Brokoli
- Kingdom: tanaman ini masuk dalam kingdom Plantae
- Sub Kingdom: Brokoli Tracheabionta/Vasculer Plants
- Super Division: Spermathopyta/Seed Plants
- Division: Magnoliopsida/Flowering Plants
- Kelas: Magnoliopsida/Dicotyledons
- Sub kelas: Dilleniidae
- Ordo: Violales
- Family: Cucurbitaceae/Cucuber Family
- Genus: genus dari Brokoli sendiri, Luffa Mill
- Spesies: maka, spesies dari tanaman brokoli adalah Luffa Aegyptiaca Mill/Luffa Cylindria M. Roem
Manfaat Brokoli untuk Kesehatan
1. Brokoli untuk Kesehatan Jantung
Nutrition Research menemukan brokoli kukus yang dimakan teratur, dapat menurunkan resiko penyakit kardiovaskular. Brokoli kukus juga menurunkan kolesterol dalam tubuh.
Melansir dari BBCgoodfood.com, resiko penyakit jantung berkurang jika rutin mengkonsumsi sayur.
2. Brokoli untuk Tulang
Brokoli mengandung vitamin K yang dibutuhkan untuk pembekuan darah. Vitamin ini juga menjaga tulang supaya tetap sehat dan kuat. Hasil penelitian menemukan bahwa konsisten konsumsi brokoli dapat meningkatkan kepadatan mineral tulang. Selain itu brokoli mampu mengurangi tingkat patah tulang pada penderita osteoporosis.
3. Brokoli untuk Kesehatan Mata
Brokoli mengandung lutein dan zeaxanthin. Kandungan ini bermanfaat untuk mencegah resiko gangguan mata, seperti katarak dan degenerasi makula. Kandungan vitamin A pada brokoli juga mencegah rabun senja.
4. Brokoli Membantu Mencegah Kanker
Gaya hidup dan makanan tidak sehat dapat meningkatkan resiko kanker. Jika anda mengkonsumsi brokoli rebus, dapat mencegah penyebaran sel kanker di tubuh.
Brokoli mengandung sulforaphane yang memberi rasa sedikit pahit pada brokoli. Hasil penelitian menunjukkan jika sulforaphane berperan dalam meningkatkan detoksifikasi racun di udara. Polusi udara seperti asap rokok dan gas karbon.
Makan brokoli rebus membantu mengurangi resiko kanker, karena pola makan tidak sehat. Brokoli juga dapat menurunkan resiko kanker prostat. Kandungan senyawa paling banyak terdapat pada kecambah brokoli.
Brokoli mengandung serat yang bisa menurunkan resiko seperti kanker kerongkongan, kanker perut, kanker usus besar, kanker paru-paru, dan kanker payudara yang terjadi pada wanita.
5. Diabetes dan Autisme
Diabetes menjadi masalah beberapa orang. Penyakit ini disebut juga penyakit warisan, karena dapat diturunkan ke generasi berikutnya.
Journal Science Translational Medicine tahun 2017, melakukan uji coba pada penderita diabetes tipe 2. Selama 12 minggu, penderita mengkonsumsi brokoli. Hasil menunjukkan kadar sulforaphane dalam brokoli dan kubis bisa menurunkan resiko diabetes.
Senyawa yang sama dapat memperbaiki gejala yang berhubungan dengan autisme. Peneliti melakukan uji coba dari ekstrak sulforaphane. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan komunikasi verbal dan interaksi sosial pada anak autisme. Penelitian ini dibahas dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
6. Mengurangi kolesterol
Brokoli mengandung serat yang dapat mengikat kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol bisa turun dan mudah dikeluarkan dalam tubuh.
7. Detoksifikasi
Kandungan lain dalam brokoli yaitu Phytochemicals glucoraphanin, gluconasturtiin dan glucobrassicin. Ketiga undangan ini bisa membantu detoksifikasi tubuh. Detiksifikasi adalah proses pembuangan racun dalam tubuh. Sehingga membuat kinerja organ tubuh bekerja dengan baik.
8. Kesehatan jantung
Brokoli menjaga pembuluh darah tetap kuat. Brokoli memiliki anti-inflamasi, untuk mencegah dan mengurangi kerusakan lapisan pembuluh darah. Biasanya kerusakan pembuluh darah disebabkan karena gula darah.
Vitamin B dalam brokoli dapat mengatur homosistein. Homosistein merupakan bagian terkecil dari asam amino. Kandungan ini berfungsi sebagai menurunkan resiko penyumbatan pembuluh darah.
9. Pencernaan
Brokoli mengandung 1 gram serat per 10 kalori. Mengkonsumsi brokoli rebus membantu menjaga bakteri baik di dalam usus. Serat dapat membantu pencernaan dan lapisan perut tetap sehat.
10. Manfaat anti-inflamasi
Anti-inflamasi pada brokoli dapat memperlambat kerusakan sendi dan tulang. Studi dari Universitas East Anglia, menemukan brokoli dapat membantu menyembuhkan orang yang menderita radang sendi. Kandungan asam lemak omega 3 brokoli dapat membantu mencegah peradangan.
11. Mengurangi Alergi
Studi dari Inflammation Researcher, menemukan kandungan kaempferol flavonoid dapat mengurangi alergi. Brokoli dapat mengurangi alergi di saluran usus dan mencegah penyakit kronis di pencernaan.
12. Mencegah Penyakit Kronis Paru-Paru
Ada kandungan glukosinolat pada brokoli. Konsumsi sayuran sejenis kol mampu mengurangi risiko kanker, terutama kanker paru-paru.
Cara Terbaik Konsumsi Brokoli
Pendapat ahli menemukan brokoli bisa dimakan mentah atau diawetkan. Jika dimakan mentah sulforaphane tetap terjaga. Cara lain untuk memakan brokoli adalah dibuat salah untuk menu diet.
Journal Agriculture and Food Chemistry, menjelaskan cara terbaik konsumsi brokoli. Brokoli yang direbus dan dikukus menjaga kandungan seperti antioksidan dan vitamin C. Tetapi jika terlalu lama merebus dapat mengurangi kandungan vitamin dalam brokoli.
Penelitian dari Universitas Warwick melakukan uji coba memasak brokoli. Uji coba ini dilakukan untuk menjelaskan apakah kandungan antikanker brokoli tetap ada setelah dimasak.
Brokoli dimasak berbagai cara seperti merebus, mengukus, memasak dengan microwave, dan menumis. Tak hanya brokoli, ada kubis dan kembang kol yang dimasak dengan cara sama.
Hasilnya brokoli yang dikukus selama 20 menit, digoreng 5 menit, dan ditaruh microwave selama tiga menit tidak menghilangkan nutrisi. Brokoli mentah bisa dikonsumsi karena nutrisi tinggi. Tetapi anda perlu berhati-hati karena brokoli mentah menyebabkan gas dalam tubuh dan iritasi usus.
Bahaya Makan Brokoli
Brokoli aman dikonsumsi siapa saja dan tidak memberi efek samping serius. Efek samping makan brokoli mentah adalah iritasi pada usus dan menyebabkan gas dalam perut.
Namun ada beberapa orang yang harus mengontrol konsumsi brokoli. Jika seseorang mengkonsumsi obat pengencer darah harus memperhatikan asupan brokoli. Penderita kelenjar tiroid juga dianjurkan membatasi asupan brokoli.