Waspadai Potensi Sakit Mata Selama Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 mengharuskan sebagian besar kegiatan masyarakat dilakukan di rumah. Sehingga, aktivitas seperti sekolah dan bekerja banyak dilakukan di depan laptop yang tersambung dengan jaringan internet.
Kegiatan ini dapat menimbulkan risiko gangguan sakit mata jika dilakukan secara terus-menerus. Salah satunya adalah potensi computer vision syndrome (CVS).
Mengutip website Alodokter, CVS atau sering juga disebut sebagai visual fatigue dan digital eye strain, merupakan istilah untuk menyebut gejala yang berhubungan dengan gangguan mata dan leher.
Hal tersebut dikarenakan penggunaan perangkat elektronik seperti PC (personal computer) laptop, telepon seluler, dan tablet. Gejala yang muncul biasanya meliputi nyeri pada leher dan mata.
Adapun menurut Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI, gejala spesifik yang dialami oleh penderita CVS biasanya berupa mata menjadi buram, nyeri kepala, iritasi mata, penglihatan menjadi ganda, serta mata merah dan kering.
Pencegahan Sakit Mata Akibat CVS
Menurut Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Tri Rahayu, pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan pasien CVS. Selama tiga hingga enam bulan setelah pandemi, banyak pasien berdatangan mengeluhkan matanya kelelahan, menjadi kering, dan merah.
“Akhirnya muncul computer vision syndrome yaitu gejala yang terkait penglihatan yang disebabkan karena penggunaan gawai, baik komputer, handphone, telepon pintar, hingga televisi," ujarnya dalam konferensi virtual Farid Nila Moeloek (FNM) Society bertema Waspada Gangguan Mata di Era Digital.
Meski demikian, gangguan CVS dapat dicegah jika kita menerapkan pola pemakaian gadget yang benar. Adapun menurut laman Alodokter, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kondisi CVS, di antaranya:
1. Sesuaikan Cahaya Lingkungan Sekitar
Hindari duduk menghadap atau membelakangi jendela langsung, karena akan mengganggu penglihatan ke layar. Tutup tirai jendela jika sinar matahari dirasa terlalu silau. Sesuaikan posisi layar untuk mengurangi refleksi cahaya dari jendela atau lampu. Atur posisi cahaya lampu meja, agar tidak langsung mengarah ke mata.
2. Menyusun Letak Layar Komputer
Sesuaikan posisi duduk tepat mengarah ke tengah layar dengan jarak 50-70 cm. Jika bekerja menggunakan komputer dan buku, gunakan book stand untuk meletakkan buku agar sejajar dengan layar. Tujuannya adalah untuk mengurangi gerakan menunduk dan menengadah secara berulang.
3. Ubah Pengaturan Layar Komputer
Atur tingkat terang, kontras, dan ukuran huruf sesuai dengan kenyamanan mata. Jika perlu, gunakan screen filter untuk mengurangi kilatan cahaya dari layar.
4. Batasi Waktu Penggunaan Komputer
Batasi waktu penggunaan gadget, termasuk komputer. Selama menggunakan komputer sebaiknya sering kedipkan mata untuk menjaga kelembapan.
Gunakan metode 20-20-20, yaitu mengalihkan pandangan dari layar setiap 20 menit untuk menatap objek yang berjarak jauh (sekitar 20 kaki atau 6 meter) selama 20 detik. Dua puluh detik merupakan waktu yang dibutuhkan untuk otot mata berelaksasi.
5. Gunakan Obat Tetes Mata
Jika perlu, teteskan obat tetes mata untuk membantu melembabkan mata. Pastikan obat tetes tersebut tidak mengandung bahan aktif obat atau pengawet, sehingga tidak menimbulkan efek samping.
6. Pakai Alat Bantu Penglihatan
Gunakan kacamata dengan lensa yang sesuai jika terdapat gangguan mata seperti rabun jauh (miopia), rabun dekat (hipermetropia), mata silinder (astigmatisma), atau mata tua (presbiopia) untuk membantu kerja mata.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan