Mengenal Fungsi Selaput Lendir Hidung dan Penyakit yang Mengintainya
Fungsi selaput lendir hidung adalah untuk meningkatkan kelembaban. Dalam kacamata medis, selaput lendir disebut juga dengan mukosa. Menghasilkan mukosa adalah hal yang normal pada manusia.
Selaput ini, melapisi dinding bagian dalam untuk melindungi saluran pernapasan, pencernaan, reproduksi, dan masih banyak lagi. Keberadaanya melindungi hidung dari gangguan berbagai jenis kuman atau bakteri
Selaput lendir terdiri atas 2 lapisan. Lapisan pertama ialah epitel pelapis, dan lapisan kedua ialah lamina propria. Selaput lendir dapat ditemukan pada lubang hidung, bibir, kelopak mata, telinga, kemaluan, dan anus.
Fungsi Selaput Lendir Hidung
Secara umum, selaput lendir mencegah tubuh dari infeksi mikroba. Selaput lendir memiliki banyak fungsi bagi tubuh manusia. Dikutip dari laman sumber.belajar.kemdikbud.go.id, beberapa fungsi tersebut di antaranya sebagai berikut:
- Memproduksi mukus
- Menjaga kelembaban udara yang masuk ke saluran napas
- Menjaga rongga hidung agar tidak kering
- Sebagai pengatur suhu udara dengan suhu tubuh
- Menghambat masuknya substansi asing yang berbahaya (debu atau polusi)
Beragam fungsi ini juga tergantung dengan letak persis mukosa yang dimiliki oleh seseorang. Jumlah lendir yang dihasilkan oleh mukosa ini normalnya sedikit.
Tidak akan sampai mengakibatkan hidung berair alias ingusan. Ingusan dapat terjadi karena berbagai sebab, misalnya seperti iritasi, alergi, polip hidung, infeksi pernapasan, deviasi septum hidung, dan masalah pernapasan lainnya.
Penyakit Umum pada Selaput Lendir Hidung
Salah satu penyakit yang menyerang selaput lendir dan cukup kerap diderita masyatakat Indonesia adalah rinitis. Dikutip dari laman alodokter.com, rinitis merupakan peradangan atau pembengkakan pada selaput lendir hidung.
Gejala Radang Selaput Lendir Hidung
Terdapat beberapa jenis penyakit ini, yang paling umum antara lain rinitis akut, rinitis alergi atau musiman, dan rinitis non-alergi. Beberapa gejala rinitis yang umum di antaranya:
- Bersin
- Hidung tersumbat
- Pilek
- Hidung, tenggorokan, mata, dan telinga gatal
- Mata berair
- Mimisan
- Bernapas lewat mulut
- Mendengkur saat tidur
- Kelelahan
Dokter dapat mengenali rinitis lewat pemeriksaan fisik. Jaringan di bagian dalam hidung penderita saat diperiksa biasanya membengkak.
Gejala rinitis non-alergi biasanya hanya hidung tersumbat tanpa bersin-bersin. Sedangkan gejala rinitis alergi utamanya bersin, hidung sangat gatal, dan mata berair. Jika muncul gejala-gejala tersebut, dokter umumnya merekomendasikan tes alergi untuk mengetahui penyebab rinitis mudah kambuh.
Penyebab dan Cara Mengatasi Radang Selaput Lendir Hidung
Terdapat beberapa penyebab rinitis sesuai jenisnya. Rinitis akut atau non-alergi biasanya disebabkan infeksi virus. Sementara penyebab rinitis alergi berasal dari alergen atau kontak dengan pemicu alergi, seperti:
- Serbuk sari
- Debu dan tungau
- Jamur
- Bulu binatang
- Asap dan bau
- Suhu, biasanya dingin
- Perubahan hormon
- Efek samping obat tertentu
- Merokok
- Makanan atau bumbu tertentu
Setiap orang dapat terkena rinitis. Namun, masalah kesehatan ini lebih rentan dialami penderita asma.
Cara mengobati rinitis biasanya disesuaikan dengan penyebab mendasar penyakit. Perawatan dengan obat antihistamin, semprotan hidung, dekongestan, obat untuk meringankan gejala asma, atau suntikan alergi.
Terkadang, dokter menyarankan penderita rinitis kronis yang parah untuk menjalani operasi. Untuk rinitis alergi, penderita disarankan menghindari kontak dengan pemicu alergi.