Mengenal Anxiety Disorder, Gangguan Kecemasan Berlebihan
Dibandingkan dengan depresi, istilah anxiety disorder mungkin masih asing di telinga. Dilansir dari laman siloamhospitals.com, secara umum, anxiety disorder merupakan gangguan kecemasan atau suasana perasaan seperti depresi.
Anxiety disorder sedikit memiliki persamaan dengan depresi, dan apabila tidak segera diatasi maka berpotensi memburuk seiring berjalannya waktu. Gejala anxiety, antara lain perasaan gugup, panik dan takut, hingga detak jantung yang cepat. Sebenarnya normal saat seseorang memiliki kecemasan.
Namun, perasaan cemas terkadang bisa bermanfaat. Misalnya, membantu menyadari situasi berbahaya dan memfokuskan perhatian, sehingga tetap aman. Jika gangguan kecemasan melampaui rasa gugup biasa dan ketakutan berlebihan dari waktu ke waktu, maka hal ini perlu diwaspadai.
Gangguan kecemasan yang terjadi tersebut biasanya berupa:
- Kecemasan hingga mengganggu kemampuan untuk berpikir dan bertindak.
- Sering bereaksi berlebihan ketika ada sesuatu yang memicu emosi.
- Tidak dapat mengontrol respons diri sendiri terhadap situasi.
- Gangguan kecemasan hingga membuat sulit menjalani hari
Jenis-jenis Anxiety Disorder
Anxiety disorder bukanlah gangguan kecemasan yang berdiri sendiri, melainkan terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:
1. Generalized Anxiety Disorder
Sesuai dengan namanya, generalized anxiety disorder atau gangguan kecemasan menyeluruh ini ditandai dengan perasaan cemas atau khawatir terhadap berbagai hal yang tidak spesifik. Mulai dari kecemasan terhadap kondisi kesehatan, pekerjaan, sampai reaksi berlebihan untuk hal-hal yang sederhana, seperti berinteraksi dengan orang lain.
Gangguan kecemasan menyeluruh ini biasanya dirasakan hampir setiap hari dan terus-menerus hingga lebih dari 6 bulan. Akibat dari gangguan kecemasan ini, Anda akan kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain, menjalani aktivitas, dan lain sebagainya.
Selain munculnya rasa cemas berlebih untuk berbagai hal, penderita gangguan kecemasan umumnya bisa merasakan beberapa gejala fisik, seperti tegang, sakit kepala, mual, sulit berkonsentrasi, kesulitan tidur, sesak napas, dan mudah merasa lelah.
2. Fobia
Fobia merupakan salah satu gangguan cemas yang ditandai ketakutan hebat terhadap hal-hal yang tidak membahayakan diri atau seharusnya tidak menimbulkan rasa takut. Misalnya seperti takut berada di ruangan gelap, takut terhadap makanan tertentu, takut terhadap warna tertentu, dan lainnya.
Individu dengan fobia umumnya akan menghindari hal-hal yang bisa memicu fobianya muncul. Misalnya, jika takut dengan warna merah, mereka akan berusaha untuk menghindari apa pun yang berhubungan dengan warna merah.
Bahkan apabila mereka mampu memaksa diri menghadapi hal tersebut, maka mereka akan menghadapinya dengan penderitaan yang hebat. Saat melihat hal yang sangat ditakuti, individu dengan fobia akan bereaksi secara berlebihan, misalnya dengan berlari tanpa arah, bersembunyi, dan menghindari hal yang sangat ditakuti tersebut.
Dalam kondisi puncak, fobia dapat membuat jantung berdegup kencang, keluar keringat dingin, hingga pingsan.
3. Gangguan Kecemasan Sosial
Gangguan kecemasan sosial sebenarnya masuk dalam dalam satu jenis fobia, yakni fobia sosial. Umumnya mereka yang mengalami gangguan kecemasan sosial akan mengalami kecemasan atau ketakutan yang hebat pada situasi sosial yaitu mereka merasa akan dinilai oleh orang lain.
Umumnya, perasaan khawatir ini dipicu oleh ketakutan atau malu saat berada di keramaian, takut dipandang salah, takut salah bicara, dan sebagainya. Dalam berkomunikasi, mereka akan cenderung mengalihkan wajah atau menghindari kontak mata dengan lawan bicara.
4. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Post-traumatic stress disorder atau gangguan kecemasan pasca trauma yang kerap muncul pada seseorang yang mengalami kejadian traumatis, misalnya pernah jadi korban perampokan, pernah cedera parah, atau berada di tengah situasi yang mengancam nyawa, seperti berada di medan perang. Dalam kebanyakan kasus, orang yang mengalami PTSD akan terus berada dalam moda bahaya dan selalu berada dalam kondisi siap siaga. Misalnya, orang yang pernah berada di daerah konflik atau korban perang, akan langsung ketakutan saat melihat seragam tentara.
5. Gangguan Panik
Gangguan panik merupakan sebuah kondisi yang ditandai dengan adanya episode serangan panik berulang yang muncul tiba-tiba, tanpa ada penyebab jelas, bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Kondisi ini bisa terjadi secara berulang dan akan mengganggu aktivitas harian maupun hubungan dengan orang lain.
Saat gangguan ini muncul, biasanya penderita akan merasakan gejala yang hebat berupa jantung berdebar, sesak napas, keringat dingin, tubuh lemas dan gemetar, mual, dan pandangan gelap seperti akan jatuh pingsan.
Karena dapat muncul kapan saja dan di mana saja, penderita gangguan cemas biasanya akan menarik diri dari kehidupan sosial, membatasi aktivitas harian, dan lebih suka menghabiskan waktu di dalam kamar.
6. Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Obsessive compulsive disorder merupakan gangguan kecemasan yang ditandai dengan adanya pikiran obsesif terus menerus dan perilaku berulang yang bertujuan meredakan pikiran obsesif tersebut. Misalnya, sering mengulang mencuci tangan karena khawatir belum bersih dari kuman.
Selain itu, mereka yang mengalami OCD akan cenderung mengatur sesuatu dengan pola yang menurutnya baik. Menurut World Health Center, gangguan kecemasan ini lebih banyak terjadi di negara-negara maju dan cenderung diderita anak muda.
Meski kebanyakan orang menyadari adanya gangguan ini, namun OCD sangat sulit dikendalikan dan bisa kambuh kapan saja. Dalam kebanyakan kasus, gangguan kecemasan ini kerap diiringi dengan kondisi seperti bipolar, gangguan depresi mayor, dan lain sebagainya.
Gejala Anxiety Disorder
Setiap orang dapat merasa cemas ketika hendak menghadapi atau sedang berada dalam situasi yang dirasakan mengancam atau menakutkan. Beberapa contoh situasi tersebut adalah pindah sekolah, memulai pekerjaan baru, akan menjalani operasi, menghadapi ujian, mengalami musibah, atau menunggu istri yang akan melahirkan.
Munculnya rasa cemas karena harus berhadapan dengan situasi atau keadaan yang dianggap dapat menimbulkan stres adalah hal yang normal. Orang yang cemas biasanya akan merasakan gejala-gejala berikut ini:
- Gugup, gelisah, dan tegang
- Detak jantung cepat
- Napas cepat
- Gemetaran
- Sulit atau bahkan tidak bisa tidur
- Banyak berkeringat
- Tubuh terasa lemas
- Sulit konsentrasi
- Adanya perasaan seperti akan ditimpa bahaya
- Membedakan Anxiety Normal dengan Anxiety yang Berbahaya
Cemas atau anxiety tidak selalu merupakan hal yang buruk. Dengan pikiran positif, rasa cemas yang muncul dapat dijadikan motivasi atau dorongan untuk dapat mengatasi tantangan atau situasi tertentu.
Sebagai contoh, saat akan ujian atau wawancara kerja, rasa cemas mungkin dapat mejadi motivasi untuk belajar atau mempersiapkan wawancara kerja dengan sebaik-baiknya. Hal yang perlu diwaspadai adalah ketika rasa cemas tetap muncul meski faktor pemicunya sudah hilang, atau perasaan cemas muncul tanpa alasan jelas dan mengganggu aktivitas.
Gejala anxiety disorder yang dirasakan dapat berbeda pada tiap orang, tergantung pada jenis gangguan kecemasan yang diderita. Untuk menentukan apakah anxiety yang muncul terbilang normal atau disebabkan oleh gangguan mental, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh psikolog atau psikiater.