Teknik Lempar Lembing: Memegang, Berlari, dan Melempar Lembing
Lempar lembing merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Lempar lembing dilakukan menggunakan sebuah lembing.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lembing adalah tombak pandak (dapat ditohokkan, dapat dilemparkan); tombak kayu atau bambu kecil panjang yang ujungnya berlapor logam yang runcing untuk berolahraga (dengan cara melemparkannya jauh-jauh).
Pada kesempatan ini, Katadata.co.id akan menjelaskan tentang teknik lempar lembing. Dalam melakukan lempar lembing, banyak teknik dan sikap yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah penjelasannya.
Teknik Lempar Lembing
Seperti yang dijelaskan di atas, lempar lembing menggunakan kekuatan lengan. Maka dari itu, perlu untuk memastikan kekuatan otot yang sepadan. Kemampuan dan kekuatan yang sepadan akar mengurangi risiko cedera.
1. Teknik Memegang Lembing
Memegang lembing tidak boleh sembarangan, karena akan mempengaruhi arah lemparan dan tingkat kejauhan. Berikut ini adalah beberapa teknik memegang lembing:
a. Gaya Amerika (American Grip)
Memegang lembing dengan gaya Amerika adalah teknik yang paling umum dilakukan. Caranya adalah dengan memegang bagian tali pada lembing. Ibu jari dan telunjuk berdekatan.
b. Gaya Finlandia (Finnish Grip)
Teknik ini memiliki gaya yang lumayan mirip dengan poin sebelumnya. Anda perlu menggenggam simpul tali pada lembing. Lalu, ibu jari diposisikan seperti gaya amerika, namun telunjuk diarahkan ke belakang. Dilansir dari situs Gramedia.com, gaya Finlandia biasa dilakukan oleh sejumlah atlet profesional saja. Hal tersebut lantaran tekniknya yang lumayan susah.
c. Gaya Penjepit (V Grip)
Teknik memegang lembing ini juga biasa disebut tang style atau gaya tang. Tangan dengan rileks menggenggam bagian simpul tali pada lembing. Sedangkan jari telunjuk dan jari tengah menjepit lembing.
2. Teknik Membawa Lembing
Setelah paham dan terbiasa memegang lembing, berikutnya adalah bagaimana Anda harus membawa lembing.
a. Pegang lembing dengan benar. Posisikan lembing tepat di atas bahu dengan posisi siku di arahkan ke depan. Arahkan ujung lembing ke depan, yakni ke arah lemparan dengan tingkat kemiringan 40 derajat.
b. Ketika melakukan langkah pertama, posisikan pinggul agar tegak lurus dengan area target. Pemula umumnya akan mengambil 10 kali langkah lari sebelum melempar. Namun atlet profesional biasa melakukan 13 sampai 18 kali langkah.
c. Selama berlari, pastikan posisi lembing dipegang tetap dalam posisi seperti gerakan awal.
d. Apabila sudah mencapai langkah akhir, putar kaki yang berlawanan dengan tangan yang memegang lembing. Arahkan pinggul ke target lempar lembing.
e. Lakukan gerakan kaki menyilang sambil menarik lembing ke belakang. Pastikan posisi tubuh contoh ke belakang sebagai ancang-ancang melempar lembing sesuai target.
3. Teknik Lempar Lembing
Berikut ini adalah urutan teknik lempar lembing yang berhasil dirangkum dari situs Gramedia.com:
a. Saat awal berlari, pastikan Anda berlari sambil membawa lembing dengan posisi lembing berada di atas kepala. Lengan ditekuk ke depan, telapak tangan menghadap ke atas. Layaknya posisi awal memegang lembing, posisi lembing harus sejajar dengan garis paralel dengan tanah.
b. Pada bagian akhir, dari awal terdiri dari langkah silang yang disebut dengan cross steps. Tak hanya itu, juga ada jingkat (hop step) dan langkah silang belakang (rear cross step).
c. Saat melakukan cross step dan kaki kiri diturunkan, bahu diputar ke arah kanan secara perlahan. Lalu, lengan kanan bergerak ke belakang. Pada saat yang bersamaan, titik gravitasi turun turun selama melakukan awalan lari.
d. Perputaran bahu dan meluruskan lengan akan terus bergerak ke belakang tanpa berhenti hingga melewati atas kaki kiri. Dengan begitu, tubuh akan condong ke belakang.
e. Pandangan mata wajib ke depan. Ketika tungkai kanan mendarat dengan posisi ditekuk lalu diakhiri oleh langkah silang, angkatlah tumit kanan saat lutut bergerak maju. Lalu, buka kedua tungkai dengan melangkahkan kaki kiri sejauh mungkin ke depan dan injak ke arah kiri sedikit.
f. Jaga kondisi lembing tetap dalam genggaman dan setinggi bahu. Pergelangan tangan harus terjaga dengan posisi menghadap ke atas agar ekor lembing tidak menyentuh tanah.
g. Terakhir, kaki kiri sudah diturunkan dalam akhir lemparan, pinggul berputar ke depan dan ditandai dengan putaran ke dalam kaki kanan dan lutut. Buka bahu kiri. Siku kanan diputar ke arah atas, lembing diluruskan di atas lengan dan bahu ke arah target.
h. Tekan kaki kiri seperti melompat dan disusul dengan kaki kanan ke dalam, lalu luruskan sambil lutut kanan juga ikut lurus sehingga membentuk posisi membujur dari badan, dan siap untuk melempar.
4. Teknik Melempar Lembing
Di bawah ini adalah penjelasan mengenai teknik melempar lembing:
a. Luruskan lengan dan condongkan badan ke belakang.
b. Arahkan pandangan ke arah target.
c. Gunakan kaki depan (kanan atau kiri) sebagai tumpuan, lalu dorong dengan kaki lainnya. Ubah titik gravitasi dan berat badan ke depan sambil bersiap untuk melemparkan lembing.
d. Pada saat yang bersamaan, lemparkan lembing ke arah atas depan. Lepaskan lembing yang dipegang saat posisi tangan berada di depan kaki tumpuan.
e. Lempar lembing sekuat tenaga dan jaga keseimbangan tubuh ketika melempar.
Demikian penjelasan mengenai teknik lempar lembing. Mulai dari teknik memegang hingga melempar lembing.