Survei LSI: Tiongkok Dianggap Negara Paling Berpengaruh di RI dan Asia
Publik Indonesia menganggap Tiongkok sebagai negara paling berpengaruh di Indonesia dan Asia. Hal ini berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terhadap 1.540 responden di dalam negeri. Lebih dari 30% responden menilai Tiongkok membawa pengaruh negatif.
LSI mencatat persepsi publik Indonesia terhadap pengaruh Tiongkok di Indonesia dan Asia meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Tiongkok menempati peringkat pertama sebagai negara paling berpengaruh, dengan persentase responden yang beranggapan demikian sebesar 39%.
Peringkat tersebut disusul Amerika Serikat dengan persentase responden yang beranggapan demikia sebanyak 18%, Jepang 14%, India 1%, dan Rusia 1%. "Pada periode yang sama, baik AS maupun Jepang mengalami penurunan yang tajam," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan di Hotel Erian, Jakarta, Minggu (12/1).
(Baca: Pakar Hukum Nilai Sengketa Laut Natuna Tak Selesai Sampai Akhir Zaman)
Meski demikian, penilaian publik Indonesia terhadap pengaruh Tiongkok di Asia maupun Indonesia semakin negatif. Ada 34% responden yang beranggapan bahwa Tiongkok merugikan Asia pada 2019. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan hasil survei serupa pada 2016 lalu yakni 19%.
Sedangkan 36% responden menilai Tiongkok membawa pengaruh merugikan bagi Indonesia. Angka itu naik signifikan dari hasil survei 2011 yang sebesar 16%. "Sejalan dengan tren untuk Asia, pengaruh Tiongkok yang dinilai makin besar dibarengi dengan penilaian yang makin negatif terhadap pengaruh tersebut," kata Djayadi.
Hal berbeda terjadi kepada AS. Publik Indonesia menilai pengaruh Negeri Paman Sam di Asia dan Indonesia cenderung lebih positif. Ada 33% responden yang menyebut AS merugikan di Asia pada 2019. Angka tersebut hanya naik 1% dibandingkan survei serupa pada 2016 lalu.
(Baca: Lembaga Keuangan AS Tawarkan Investasi Miliaran Dolar ke Indonesia)
Sedangkan 30% responden beranggapan AS merugikan di Indonesia. Angka ini hanya sedikit lebih tinggi dari hasil survei serupa pada 2016 yaitu 28%. "Terjadi sedikit penilaian positif atas pengaruh AS terhadap Indonesia," kata Djayadi.
Adapun, Jepang masih menempati posisi pertama sebagai negara yang dianggap bisa menjadi contoh pembangunan di dalam negeri. Ada 28% responden yang menilai Negeri Sakura bisa menjadi rujukan pembangunan.
Posisi Jepang disusul oleh AS sebesar 13%, Tiongkok sebesar 12%, Singapura sebesar 11%, Rusia sebesar 2%, dan India sebesar 1%. "Nomor satu tetap Jepang untuk contoh pembangunan," kata Djayadi.
Survei LSI ini dilakukan terhadap 1.540 responden di Indonesia pada 10-15 Juli 2019. Survei dilakukan dengan metode stratified multistage random sampling dengan tingkat kesalahan +/- 2,5% dan tingkat kepercayaan 95%. Kontrol kualitas dilakukan terhadap 20% sampel.
Hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyatakan bahwa masyarakat beranggapan bahwa Tiongkok merupakan negara yang paling berpengaruh di Asia, khususnya Indonesia. LSI mencatat persepsi publik Indonesia terhadap pengaruh Tiongkok di Asia maupun Tanah Air meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Bahkan, Tiongkok mampu melampaui Amerika Serikat (AS) yang sempat dianggap negara paling berpengaruh oleh masyarakat Indonesia. Tiongkok menempati peringkat pertama sebagai negara paling berpengaruh dengan persentase sebesar 39%.