Gunakan Analogi Whatsapp, Jokowi: Kerja Birokrasi 'Making Delivered'
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan aparat bekerja tak hanya berorientasi kepada proses, namun pada hasil yang nyata. Jokowi menekankan, tugas pemerintah bukanlah hanya membuat dan melaksanakan kebijakan.
“Tetapi tugas kita adalah membuat masyarakat menikmati pelayanan, menikmati hasil pembangunan,” kata Jokowi saat membacakan pidatonya di gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (21/20).
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyebut pekerjaan pemerintah serupa dengan proses pengiriman pesan di aplikasi percakapan Whatsapp. Dalam Whatsapp, akan ada tanda ‘sent’ bagi pesan yang telah terkirim.
(Baca: Resmi Dilantik, Jokowi Optimistis Indonesia Jadi Negara Maju di 2045)
Sementara, pesan Whatsapp yang telah diterima akan ada tanda ‘delivered’. Dengan analogi tersebut, Jokowi menilai tugas pemerintah bukan hanya menjamin program-programnya tersampaikan kepada masyarakat atau ‘sent’.
Aparat pemerintah harus menjamin program-program diterima masyarakat alias ‘delivered’. “Saya tidak mau birokrasi pekerjaannya hanya sending-sending saja. Saya minta dan akan saya paksa bahwa tugas birokrasi adalah making delivered,” kata Jokowi.
Jokowi lalu bercerita kerap kali lahir laporan dari program pemerintah yang sudah dijalankan dan anggaran negara yang telah dibelanjakan. Aparat juga mengklaim membuat laporan akuntabilitas. “Kalau ditanya, jawabnya, ‘program sudah terlaksana, Pak’,” ujar Jokowi.
(Baca: Periode Kedua, Jokowi Akan Terbitkan Dua Undang-undang Besar)
Hanya saja, setelah Jokowi memeriksa ke lapangan, masyarakat ternyata belum menerima manfaat dan hasil dari program tersebut.
Karena itu, dia kembali meminta birokrasi mengubah orientasinya kerjanya. “Sekali lagi, yang utama itu bukan prosesnya, yang utama itu hasilnya,” kata dia.
Untuk diketahui, Jokowi bersama Ma’ruf Amin telah resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) periode 2019-2024. Prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo di gedung DPR/MPR, Jakarta pada Minggu (20/10).
(Baca: Luhut & Sri Mulyani Disebut Tetap Menjabat, Airlangga Akan Jadi Menko)