Perempuan Tanah Jahanam, Film Horor Supranatural Baru Joko Anwar
Gala premiere film Perempuan Tanah Jahanam karya Joko Anwar akhirnya digelar di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/10). Penayangan secara luas di bioskop-bioskop akan dimulai pada 17 Oktober 2019 mendatang.
Perempuan Tanah Jahanam sendiri memiliki beberapa poin yang menjanjikan. Salah satunya, ini adalah film horor kedua Joko Anwar setelah Pengabdi Setan yang sukses besar.
Film yang sebelumnya menggunakan judul Impetigore ini merupakan hasil kerja sama tiga negara, yakni Indonesia-Amerika Serikat-Korea Selatan. Perempuan Tanah Jahanam, adalah produksi Ivanhoe Pictures, CJ Entertainment, BASE Entertainment, dan Rapi Film, bersama Logika Fantasi.
Perempuan Tanah Jahanam adalah film horor dengan nuansa supernatural psychology. Joko Anwar menyatakan bahwa film ini sudah disiapkannya sejak satu dekade lalu. Namun, ia merasa perlu untuk belajar lebih banyak sebelum benar-benar menggarapnya.
(Baca: Sebanding dengan Joker, Gundala Tayang di Festival Film Toronto)
Ia kemudian merilis Pintu Terlarang pada 2009. Berikutnya, Joko Anwar memperkaya pengetahuan teknis dan estetika melalui film-film seperti Modus Anomali, A Copy of My Mind, Pengabdi Setan, dan Gundala.
“Makanya selama 10 tahun itu saya terus mengembangkan pemahaman terhadap teknis pembuatan film ini,” katanya.
Film Perempuan Tanah Jahanam mengisahkan tentang Maya (diperankan Tara Basro), seorang penjaga tiket tol yang bertubi-tubi tertimpa kesialan. Setelah diserang orang tak dikenal saat bertugas, Maya trauma dan memutuskan berhenti dari pekerjaannya.
Bersama sahabatnya, Dini (Marissa Anita), ia kemudian merintis usaha menjual pakaian. Usaha itu gagal sehingga menghabiskan tabungan mereka.
Mendapat informasi bahwa keluarganya meninggalkan harta warisan besar di Desa Harjosari, Maya memutuskan mencari tahu keberadaannya. Ia berharap harta warisan tersebut bisa menyelamatkan kondisi keuangannya.
Maya juga sekaligus mencari tahu asal-usul keluarganya. Sebab, sejak berumur lima tahun, Maya dititipkan kepada bibinya yang tinggal di kota tanpa tahu keberadaan ayah dan ibunya.
(Baca: Saingi Marvel, Akan Ada Jagat Superhero di Film Indonesia )
Bersama Dini, berangkatlah Maya ke Desa Harjosari. Di sana, berbagai keanehan mulai terjadi. Bukan hanya gangguan beberapa sosok hantu, warga desa juga menunjukkan raut benci melihat kedatangan mereka berdua. “Ini skrip filmku yang paling aku suka karena sangat personal,” kata Joko.
Pemutaran eksklusif film ini rupanya menimbulkan gema di media sosial. Nama sang pemeran utama, Tara Basro bahkan sempat menjadi trending topic selama beberapa jam.
Apalagi, beberapa pesohor yang telah menyaksikan film ini memberikan respons positif. Ernest Prakasa misalnya, memuji adegan pembuka Perempuan Tanah Jahanam. “Gue enggak kepikiran film Indonesia lain dengan opening sequence seseru ini,” cuitnya di Twitter.