Ditangkap Aparat Arab, Rizieq Shihab Tuding Dijebak Operasi Intelijen
Meski berada jauh di Arab Saudi, pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kembali menjadi sorotan di Tanah Air. Musababnya, Rizieq sempat diperiksa dan ditahan oleh otoritas Saudi lantaran bendera hitam yang diduga mirip ISIS terpasang di dinding belakang kediamannya di Mekkah.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel menjelaskan, Rizieq awalnya didatangi kepolisian Mekkah pada pada Senin (5/11) pukul 08.00 waktu setempat. Pada saat tersebut sempat dilakukan pemeriksaan singkat terhadap Rizieq oleh kepolisian Mekkah.
(Baca: KBRI Umumkan Rizieq Tak Punya Izin Tinggal di Arab Lantaran Visa Habis)
Delapan jam setelahnya atau pukul 16.00 waktu setempat, Rizieq dibawa untuk diperiksa lebih lanjut di kantor Mabahis Ammah (General Investigation Directorate). “Selanjutnya untuk proses penyelidikan dan penyidikan Muhammad Rizieq Shihab ditahan oleh pihak kepolisian wilayah Mekkah,” kata Agus dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/11).
Rizieq kemudian diserahkan kepada Kepolisian Sektor Mansyuriah Kota Mekkah pada Selasa (6/11) pukul 16.00 waktu setempat. Agus mengatakan, Rizieq baru dikeluarkan dari tahanan kepolisian Mekkah pada Selasa (6/11) pukul 20.00 WIB. Dia keluar dengan pendampingan dari staf KJRI dengan jaminan rekannya yang warga Saudi.
Terkait masalah tersebut, Sekretaris Umum Front Pembela Islam Munarman menuding ada operasi intelijen yang berusaha menjebak Rizieq. Mereka berharap Rizieq mendapat kesulitan dari pihak kemanan Saudi.
(Baca juga: SP3 Kasus Dugaan Pornografi, Rizieq Shihab Masih Terjerat Tiga Perkara)
Munarman memperkirakan ada orang yang mendatangi kediaman Rizieq untuk memasang bendera secara diam-diam di dinding luar belakang kediamannya pada Selasa (6/11) subuh. Orang tersebut, lanjut Munarman, lantas memfoto bendera tersebut. “Setelah memfoto, mereka membuat laporan ke polisi patroli bahwa rumah Habib Rizieq diduga sebagai 'sarang ISIS',” kata Munarman.
Setelah peristiwa itu, Munarman menyebut pihak keamanan Saudi pada pukul 08.00 waktu setempat sudah mengepung kediaman Rizieq. Mereka memintanya keluar dari kediamannya.
Menurut Munarman, Rizieq yang ketika itu sedang flu dan demam bangun menemui pihak keamanan Saudi. Saat terjadi perbincangan antarmereka, Munarman menyebut ada orang yang memotret Rizieq dan penegak hukum Saudi dari jarak sekitar 40 sampai 50 meter.
Satu jam sebelum Rizieq dibawa ke kantor Mabahis Ammah, salah seorang asisten pribadinya di Mekkah mendapat telepon dari staf KBRI Riyadh. Munarman menyebut, staf KBRI Riyadh tersebut menanyakan tentang kondisi Rizieq.
(Baca pula: Istana Presiden Bantah Kriminalisasi Rizieq Shihab)
Munarman merasa telepon dari staf KBRI Riyadh tersebut janggal. Sebab, saat peristiwa tersebut terjadi belum ada yang mengekspos sama sekali. “Apa itu sebuah kebetulan?” ucap Munarman yang juga menengarai kamera CCTV di kedaiaman Rizieq dicuri orang beberapa saat sebelum kejadian.
Rizieq, kata Munarman, menuding pelaku pemasangan bendera dan penyebar foto dirinya adalah intelijen dari Indonesia. Atas dasar itu, Rizieq meminta pihak keamanan Saudi untuk menyelidiki hal tersebut.
Kronologi Versi Dubes Agus Maftuh Abegebriel
- Ketika mendarat di Riyadh, 5 november 2018, pukul 23.30 Waktu Arab Saudi, HP Agus berdering dan menginformasikan Muhammad Rizieq Syihab ditangkap aparat keamanan di Mekkah. Sampai subuh Agus terus menghubungi kolega-koleganya di Saudi untuk memastikan kabar tersebut.
- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berkomunikasi dengan Agus untuk memastikan info tersebut dan memerintahkan KBRI untuk melakukan pendampingan dan pengayoman kepada Rizieq Syihab.
- Pada 6 November 2018, Agus memerintahkan Diplomat Pasukan Khusus yang merupakan gugus tugas reaksi cepat untuk berangkat ke Mekkah dan memastikan kabar tersebut.
Hasilnya:
- Pada 5 November 2018 sekitar pukul 08.00, tempat tinggal Rizieq didatangi kepolisian Makkah karena memasang bendera hitam yang mengarah pada ciri-ciri gerakan ekstrimis pada dinding bagian belakang rumah. Pada saat tersebut sempat dilakukan pemeriksaan singkat terhadap Rizieq.
- Pukul 16.00, Rizieq dijemput kepolisian Makkah dan Mabahis ‘Ammah (intelijen umum, General Investigation Directorate) lalu dibawa ke kantor polisi. Setelah proses penyelidikan dan penyidikan, Rizieq ditahan pihak kepolisian wilayah Makkah.
- Arab Saudi melarang keras segala bentuk jargon, label, atribut, dan lambang apapun yang berbau terorisme seperti ISIS, Al-Qaedah, Al-Jama’ah al-Islamiyyah, dan segala kegiatan yang berbau terorisme dan ekstrimisme. Medsos juga dipantau oleh pihak keamanan Arab Saudi dan pelanggaran IT merupakan pidana berat jika bersentuhan dengan aroma terorisme.
- Setelah selesai menjalani pemeriksaan di Kantor Mabahis ‘Aamah, Rizieq diserahkan kepada Kepolisian Sektor Mansyuriah Kota Mekkah pada hari Selasa, 06 Nopember 2018, sekira pukul 16.00.
- Pada 6 November 2018 pukul 20.00, dengan didampingi staff KJRI, Rizieq dikeluarkan dari tahanan kepolisian Mekkah dengan jaminan.
- Agus Maftuh Abegebriel terus intens berkomunikasi dengan pihak terkait Saudi terkait apa yang dituduhkan kepada Rizieq. Dia berharap hanya masalah overstay saja yang merupakan pelanggaran imigrasi. Agus khawatir jika yang dituduhkan kepada Rizieq terkait keamanan Kerajaan Arab Saudi. Jika ini yang dituduhkan, institusi yang menangani adalah lembaga super body Saudi di bawah Raja.