Buntut TGB Dukung Jokowi, Sanksi Demokrat dan Potensi Pindah Partai
Dukungan politisi Demokrat sekaligus Gubernur Nusa Tenggara Barat Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang ( TGB) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) menimbulkan polemik. Partai Demokrat bersiap memberikan sanksi kepada TGB yang juga menjabat sebagai anggota Majelis Tinggi Demokrat.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan Dewan Kehormatan Demokrat akan membahas sanksi yang diberikan kepada TGB. Sanksi tertinggi akan berupa pemecatan karena tak mengikuti garis partai.
TGB dianggap 'membelot', karena Demokrat belum memutuskan untuk mendukung Jokowi atau sebaliknya. "(Sanksi) belum kami bahas, yang jelas dia masih tetap kader Demokrat," kata Syarief, Senin (9/7).
(Baca juga: Kans TGB, Moeldoko & Anies di Bursa Cawapres Jokowi)
Politisi Demokrat mulai ‘menghukum’ TGB dengan tak mengundangnya dalam rapat tertutup Majelis Tinggi Partai Demokrat. Partai tersebut berlangsung di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan.
Pertemuan yang membahas mengenai penentuan calon presiden-calon wakil presiden tersebut, dihadiri beberapa anggota Majelis Tinggi Demokrat, seperti Max Sopacua, Syarief Hasan, Hinca Panjaitan, Amir Syamsuddin, hingga E.E Mangindaan.
Sementara itu partai koalisi pendukung Jokowi menyambut baik TGB memberikan dukungan kepada Jokowi karena dapat meningkatkan basis suara. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, TGB dapat memberikan dukungan kepada Jokowi melalui Partai Golkar.
“Beliau akan mendukung dari Partai Golkar,” kata Airlangga. Namun, Airlangga enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai sinyal perpindahan TGB ini.