SKK Migas Targetkan 14 Proyek Hulu Migas Beroperasi Tahun Ini
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan delapan proyek fasilitas produksi migas akan beroperasi atau onstream tahun ini. Delapan proyek itu merupakan bagian dari 14 proyek migas yang ditargetkan berproduksi tahun ini.
Sekretaris SKK Migas Budi Agustiono mengatakan dari 14 proyek migas itu, enam proyek sudah beroperasi. Pertama, Proyek Ario Damar-Sriwijaya oleh Tropik Energi Pandan, proyek ini onstream pada 24 Januari 2017 dengan kapasitas produksi untuk minyak sebesar 2.000 barel per hari (bph)
Kedua, proyek Kepodang Phase II Oleh Petronas Carigali Muriah Ltd. Proyek ini merupakan modifikasi fasilitas untuk mempertahankan tingkat produksi yang sudah ada dengan Kapasitas sebesar 116 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Proyek ini sudah beroperasi pada 11 Februari 2017 lalu.
(Baca: Dihadiri Jonan, ENI Rampungkan Produksi Terapung Migas Terbesar)
Ketiga, proyek Ridho oleh Odira Energy Karang Agung dengan kapasitas produksi sebesar 2.000 bph. Fasilitas produksi ini sudah mulai beroperasi pada 19 Februari lalu. Keempat, proyek Cikarang Tegal oleh Pertamina EP. Fasilitas ini memiliki kapasitas produksi gas 14 mmscfd dan sudah beroperasi pada 26 Februari lalu.
Kelima, Proyek PHE 12 yang dioperasi oleh PHE WMO, proyek ini berkapasitas produksi 3.000 bph untuk minyak, 1,7 mmscfd untuk gas dan telah beroperasi pada 11 Maret lalu. Keenam, proyek CPP 2 yang juga dioperasikan oleh PHE WMO dengan kapasitas produksi sebesar 12.650 bph untuk minyak, gas 33 mmscfd. Proyek ini telah beroperasi pada 11 Maret lalu.
Sementara itu delapan proyek lainnya hingga saat ini masih dalam tahap pengerjaan. Dia menyebutkan tiga proyek Pertamina EP akan mulai berproduksi bulan ini, yaitu proyek SKG Musi Timur dengan kapasitas sebesar 150 mmscfd, Proyek Paku Gajah sebesar 45 mmscfd, dan proyek fasilitas produksi Matindok dengan kapasitas 65 mmscfd.
“Dukungan semua pihak sangat diperlukan supaya target onstream bulan April dari tiga proyek tersebut tidak meleset,” kata Budi di Cilegon, Jawa Barat, Jakarta (7/4).
Adapun enam proyek lainnya yang akan onstream adalah proyek fasilitas produksi Madura BD oleh Husky CNOOC Madura Ltd. Kapasitas produksinya sebesar 6.600 bph untuk minyak, dan 110 mmscfd untuk gas. Proyek ini ditargetkan bisa beroperasi mulai bulan depan.
(Baca: Awal 2017, Kontraktor Migas Sudah Mulai Mengebor 20 Sumur)
Ada juga proyek Sumpal Compression oleh ConocoPhillips (Grissik) Ltd berkapasitas 310 mmscfd dan akan beroperasi pada Juni 2017. Proyek Jangkrik oleh Eni Muara Bakau Ltd dengan kapasitas 450 mmscfd, akan berproduksi pertama kali pada Juli 2017.
Kemudian proyek PHE 24 oleh PHE WMO, yang bisa memproduksi 100 bph minyak dan 10 mmscfd gas. Proyek ini mundur dari target sebelumnya yang direncanakan bisa beroperasi pada November 2016. Alhasil proyek ini ditargetkan bisa berproduksi pada September 2017.
Terakhir, proyek milik Chevron Pacific Indonesia yakni Petapahan Waterflood Facility Upgrade, fasilitas produksinya sebesar 9.000 bph dan akan beroperasi pada September 2017.