Gempa Aceh Tanpa Tsunami, Masyarakat Jangan Terpancing Isu
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu yang tidak benar terkait bencana gempa bumi yang melanda Provinsi Aceh, Rabu pagi (7/12). Saat ini, Tim Tanggap Darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM akan segera diberangkatkan ke lokasi bencana.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami karena pusat gempa terletak di darat. “Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat,” kata dia berdasarkan keterangan resminya, Rabu (7/12).
(Baca: Gempa Mentawai Tidak Ganggu Investasi)
Gempa bumi ini terjadi pukul 05:03:36 WIB, Rabu pagi. Berdasarkan informasi dari BMKG, pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 5,19° LU dan 96,38° BT, dengan magnitudo 6,4 SR pada kedalaman 10 kilometer (km). Pusat gempa berjarak 35,8 km barat Kota Bireun, dan 51,1 km sebelah tenggara Kota Sigli.
Berdasarkan posisi pusat gempa dan kedalamannya, penyebabnya adalah aktivitas sesar aktif di daerah Samalanga. GFZ mencatat, mekanisme sesar tersebut berarah timur laut - barat daya.
Guncangan gempa melanda daerah Bireun, Sigli dan pesisir Aceh bagian utara dan timur. Daerah tersebut disusun oleh batuan berumur kuarter, dan batuan sedimen berumur tersier. Sebagian batuan tersier telah mengalami pelapukan.
Guncangan gempa bumi akan terasa kuat pada batuan kuarter dan batuan tersier yang telah mengalami pelapukan, karena bersifat urai, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan. Kondisi ini rentan terhadap guncangan gempa bumi. (Baca: Indonesia Lebih Banyak Dilanda Gempa dari Jepang)
Sejumlah bangunan rusak akibat gempa. Guncangan gempa bumi diperkirakan pada skala V-VI MMI. “Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diperkirakan berkekuatan lebih kecil,” ujar Ego.