Pemerintah Mulai Gunakan Mesin Uji TBC untuk Deteksi Corona Pekan Ini
Berbagai cara terus dilakukan pemerintah untuk mengebut pemeriksaan antigen virus corona Covid-19. Pekan ini, mereka mulai menggunakan mesin tes cepat molekuler (TCM) untuk mendeteksi penyakit pernapasan tersebut.
TCM sebenarnya merupakan alat untuk mendeteksi penyakit tuberkulosis (TBC) dalam waktu 90 menit. Namun, mesin tersebut bisa memeriksa corona dengan konversi cartridge khusus.
Saat ini pemerintah mulai mengoperasikan satu laboratorium dengan mesin TCM di Wisma Atlet Kemayoran. Selain itu, ada 15 alat serupa yang tersebar di seluruh Indonesia. Sedangkan metode lain yang telah digunakan adalah polymerase chain reaction (PCR).
"Kami sudah mulai mengirim spesimen untuk operasionalkan lebih dari 15 mesin lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Covid-19 Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Jumat (8/5).
(Baca: Meningkat 336 Kasus, Lebih dari 13 Ribu Orang di RI Terinfeksi Corona )
Yurianto mengatakan pemeriksaan spesimen menggunakan PCR dan TCM resisten obat dilakukan terhadap 103.361 orang. Dari jumlah tersebut, ada 13.112 orang yang terkonfirmasi positif corona. "Dari real time PCR sebanyak 13.026 orang. sementara dengan TCM 86 orang," kata Yurianto.
Sementara, ada 90.429 orang yang dinyatakan negatif dari kasus corona setelah dilakukan pemeriksaan. Secara rinci, ada 90.151 orang dinyatakan negatif melalui PCR dan 98 orang lainnya melalui TCM resisten obat.
Lebih lanjut, 2.494 orang dinyatakan telah sembuh dari corona saat ini. Sementara itu, ada 943 orang yang meninggal dunia akibat virus tersebut.
Yurianto juga memaparkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) hingga saat ini mencapai 244.480 orang. Sementara jumlah pasien dalam pengawasan mencapai 29.087 orang.
"Ini yang akan kita percepat pemeriksaannya dengan dua metode yang telah kami sampaikan di atas," kata Yurianto.
(Baca: Pemerintah Akan Gunakan Mesin Uji Penyakit TBC untuk Deteksi Corona)