Hasil Studi AS: Berbicara Bisa Jadi Sumber Penularan Virus Corona

Ameidyo Daud Nasution
19 Mei 2020, 19:57
virus corona, covid-19, corona menular
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/hp.
Petugas Dinas Perhubungan duduk berderet di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (19/5/2020). Sejumlah ahli dari Amerika Serikat menyebut berbicara bsia jadi sumber penularan virus corona

Penyakit pernapasan seperti virus corona Covid-19 menular lewat berbagai cara, salah satunya dari liur yang keluar apabila seseorang bersin dan batuk. Tak hanya itu, sebuah studi menemukan berbicara ternyata berpotensi menularkan corona.

Riset tersebut dikeluarkan oleh tiga peneliti laboratorium fisika kimia National Institute of Health Amerika Serikat yakni Valentyn Stadnytskyi, Adriaan Bax, dan Philip Anfinrud. Satu periset lagi bernama Christine E. Bax dari Fakultas Kedokteran University of Pennsylvania.

Dalam studi, para peneliti menghitung berapa banyak tetesan liur (droplet) yang keluar saat seseorang berbicara. Ini untuk mengetahui jumlah virus yang berpotensi pindah dari satu orang ke lainnya.

“Pengamatan ini mengonfirmasikan ada kemungkinan besar berbicara normal menyebabkan penularan virus melalui udara di lingkungan tertutup." tulis peneliti dikutip dari laman Proceedings of The National Academy of Sciences , Selasa (19/5).

(Baca: Positif Corona di RI 18.496 Orang, Lebih dari 1.200 Pasien Meninggal )

Untuk mengetahui jumlah liur keluar, mereka meminta sukarelawan untuk menyebut kata ‘stay healthy’ selama 25 detik di depan sebuah karton. Fonasi ‘th’ dalam kata ‘healthy’ dipilih karena dianggap sebagai generator keluarnya liur yang maksimal.

Mereka lalu menerangi proses dengan laser untuk melacak jumlah liur yang dikeluarkan dalam proses tersebut. Para peneliti menemukan sekurangnya 66 ribu atau setara 2.600 tetesan liur per detik. “Droplet baru menghilang dari pandangan dengan kisaran waktu 8 hingga 14 menit,” kata mereka.

Mereka memang tidak menguji liur dari pasien Covid-19. Namun berdasarkan hipotesis tindakan independen, setiap virion memiliki kemungkinan yang sama untuk menyebabkan infeksi. “Tetesan liur di udara menimbulkan risiko signifikan jika berlaku transisi virus antar manusia,” kata para peneliti.

Mereka lalu memperkirakan seseorang yang dalam satu menit berbicara secara lantang dapat menghasilkan 1.000 tetesan liur berisi virus. Sebagai perbandingan, dalam penelitian Durham University tahun 1998, batuk dapat menghasilkan 3.000 droplet virus, sedangkan bersin bisa mengeluarkan 40 ribu tetesan virus.

Penelitian terbaru ini dianggap jadi pembuktian bahwa jaga jarak fisik merupakan kunci memutus penularan virus corona. Direktur Pencegahan Infeksi dan Epidemiologi Wake Forest School of Medicine Dr Werner E. Bischoff mengatakan risiko penularan juga dapat dicegah dengan mengenakan masker.

“Berbicara secara normal sambil menjaga jarak sosial yang disarankan akan baik-baik saja. Mengenakan masker akan lebih baik. ” kata Bichoff dikutip dari The New York Times.

(Baca: Riwayat Perjalanan Virus Corona Sampai ke Indonesia)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...