Sensus Penduduk Online Segera Berakhir, Ini Cara dan Tahapannya
Badan Pusat Statistik menggelar sensus penduduk online sejak 15 Februari lalu. Melalui cara ini, penghitungan jumlah penduduk sangat terbantu dengan partisipasi masyarakat dalam memasukkan data secara mandiri di situs BPS. Periode ini segera berakhir, yakni pada 29 Mei 2020.
Menurut otoritas BPS, setiap hari pengakses sensus online terus meningkat. Namun sejak masa pandemi virus corona dengan work from home (WFH), penambahannya relatif tak terlalu tinggi, termasuk yang di daerah. “Masyarakat yang memanfaatkan SP Online mengalami perlambatan kata,” kata Kepala BPS Sulawesi Utara Ateng Hartono di Manado, Rabu (27/5). “Namun secara nasional, presentase respon di Sulut masih di atas.”
Di provinsi itu, masyarakat yang memanfaatkan sensus online hingga pekan Mei mencapai 30,91 persen dari total penduduk daerah tersebut. Ateng menargetkan partisipasi masyarakat Sulut dalam SP online meningkat 15 - 20 persen.
(Baca: Sensus Penduduk 2020, Begini Cara Pengisiannya Secara Online)
Pihaknya akan mengunjungi semua kantor pemerintah, swasta, dan pusat bisnis untuk membuka akses sensus. Misalnya, sensus corner disiapkan di beberapa pusat bisnis di Manado. Melalui langkah ini, dia berharap seluruh warga di sana tercatat dalam sensus yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun itu.
Secara total nasional, BPS mengumumkan jumlah masyarakat yang memasukkan data telah mencapai 43,91 juta jiwa pada 15 Mei kemarin. Menurut Kepala BPS Suhariyanto, penambahan jumlah tersebut dibandingkan awal Mei terbilang tidak meningkat tajam dari posisi 42 juta orang.
Adapun bila disandingkan dengan data 15 April 2020 ada penambahan cukup besar, yakni dari 38,84 juta orang. Jumlah ini juga naik 5,34 juta dari total yang berpartisipasi pada akhir Maret sebanyak 33,5 juta penduduk.
Suhariyanto mengimbau masyarakat yang belum mengisi sensus penduduk online untuk segera melakukannya. “Saya mengajak untuk isi sensus online sampai 29 Mei 2020. Cukup di rumah saja,” kata Suhariyanto ketika itu.
(Baca: BPS Perpanjang Sensus Penduduk Online Hingga 29 Mei )
Cara Mengisi Sensus Penduduk Online
Sensus Penduduk 2020 dilakukan melalui kerja sama BPS dan Kementerian Dalam Negeri. Untuk terdata dalam sensus penduduk secara online, masyarakat mesti mengunjungi website https://sensus.bps.go.id. Untuk memasukkan data diperkirakan butuh waktu sekitar 5 menit bagi tiap anggota keluarga.
(Baca: BPS: 38,84 Juta Orang Sudah Mengisi Sensus Penduduk Online)
Beberapa dokumen yang perlu dipersiapkan dalam sensus penduduk online:
- Kartu Keluarga,
- Kartu Tanda Penduduk,
- Dokumen Pernikahan,
- Dokumen Perceraian,
- Surat Keterangan Kematian,
- Anggota keluarga tambahan jika memungkinkan.
- Dalam mengisi form tersebut, masyarakat juga bisa untuk menyimpan data sementara dengan menekan tombol “Simpan sementara”
Bagi warga negara asing yang saat ini tinggal di Indonesia dan merupakan pemegang izin tinggal (ITAS/ITAP), BPS pun sempat berharap mereka ikut memasukkan datanya. Kode akses untuk login pada situs ini dapat diperoleh dengan mengirimkan email yang berisi nama, nomor paspor, nomor izin tinggal, dan lampiran pindaian atau foto dari paspor ke joinsp2020@bps.go.id. Sayangnya, masa input data telah usai Senin kemarin.
Alasan BPS Menggelar Sensus Penduduk Online
- Dapat dilakukan kapan saja secara mandiri selama periode pelaksanaan Sensus Penduduk Online.
- Literasi masyarakat terhadap penggunaan teknologi informasi yang semakin baik.
- Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti penting data, dimulai dari informasi pribadinya.
Tahapan Sensus Penduduk 2020
Lalu, bagaimana bagai masyarakat yang belum sempat mengisi data secara online hingga 29 Mei nanti? BPS menjamin semua orang tetap akan tercatat dalam pelaksanaan Bulan Sensus Penduduk pada September 2020.
15 Februari – 29 Mei
Penduduk melaksanakan sensus secara mandiri melalui https://sensus.bps.go.id.
20 September 2020
1). Pemeriksaan daftar penduduk. Dilakukan oleh petugas sensus bekerja sama dengan ketua atau pengurus satuan lingkungan setempat, seperti RT, Dusun, Banjar, Jorong, dan lainnya.
2). Verifikasi lapangan (ground check). Dilakukan oleh petugas sensus bekerja sama dengan ketua atau pengurus satuan lingkungan setempat, seperti RT, Dusun, Banjar, Jorong, dan lainnya.
3). Pencacahan mandiri oleh penduduk. Pencachan ini untuk yang belum melakukan sensus penduduk online.
Tahun 2021
Pengumpulan data dan informasi kependudukan dan perumahan untuk menghasilkan berbagai parameter demografi dan indikator sosial lainnya. Ini dihasilkan dari 82 pertanyaan.
Ramalan Penduduk Indonesia
Sebelumnya, Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 menunjukkan jumlah penduduk Indonesia pada 2020 sebanyak 269,6 juta jiwa. Jumlah penduduk laki-laki diperkirakan 135,34 juta jiwa, lebih banyak dibanding perempuan yang hanya 134,27 juta jiwa. Sensus penduduk terakhir dilakukan pada 2010, dan sensus berikutnya akan dilakukan pada 2020.
Perhatikan grafik pada Databoks berikut ini:
Tiga provinsi di Pulau Jawa mendominasi sekitar 46 % jumlah populasi di Indonesia. Ketiga provinsi tersebut adalah Jawa Barat (49,57 juta jiwa), Jawa Timur (39,96 juta jiwa), dan Jawa Tengah (34,74 juta jiwa). Sementara tiga provinsi dengan populasi paling sedikit adalah Kalimantan Utara (710 ribu jiwa), Papua Barat (990 ribu jiwa), dan Gorontalo (1,19 juta jiwa). Ketiga provinsi tersebut merupakan daerah hasil pemekaran wilayah.