Pemerintah Targetkan Vaksin Corona RI Produksi Massal Pertengahan 2021
Pemerintah menargetkan vaksin corona yang dikembangkan di dalam negeri bisa diproduksi massal pertengahan tahun depan. Saat ini kandidat antibodi tersebut sedang menjalani delapan dari total 15 tahapan sebelum masuk proses produksi.
Beberapa pihak seperti PT Bio Farma yang menggandeng Lembaga Biomolekuler Eijkman, serta PT Kalbe Farma sedang mengembangkan vaksin Covid-19. Namun belum diketahui hingga saat ini siapa yang memimpin perlombaan tersebut.
“Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi Ali Ghufron Mukti memprediksi vaksin diproduksi massal pertengahan 2021,” kata anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Brotoasmoro dalam konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Selasa (7/7).
(Baca: Progres Vaksin Corona Dunia, Universitas Oxford Berada Paling Depan)
Reisa juga mengatakan ada perusahaan dalam negeri yang menggandeng pihak Korea Selatan untuk mengembangkan vaksin corona. Hal ini disebutnya positif lantaran masyarakat dunia bergotong royong untuk menyelesaikan pandemi. “Vaksin dari negara lain juga aka nbermanfaat untuk kekebalan tubuh,” ujarnya.
Nantinya vaksin akan diprioritaskan penggunaannya bagi orang yang rentan terkena Covid-19. Mereka adalah masyarakat lanjut usia serta yang memiliki penyakit penyerta. “Ada saudara-saudara kita yang perlu perlindungan dari Covid-19,” kata Reisa.
Namun Reisa mengingatkan selama vaksin belum beredar, maka masyarakat wajib melindungi diri dari penularan corona. Caranya dengan menjaga jarak aman, mengenakan masker, serta rajin mencuci tangan. “Bisa dimulai dari sekarang,” ujarnya.
Adapun dari dari data organisasi kesehatan dunia (WHO), hingga 2 Juli tercatat ada 147 kandidat antivirus yang bersaing untuk uji coba. Dari angka tersebut, 18 dalam proses evaluasi klinis, sedangkan 129 masih dalam tahap praklinis.
Kandidat yang paling maju tahapannya adalah antivirus Universitas Oxford yang bekerja sama dengan raksasa farmasi AstraZeneca. Saat ini vaksin bernama ChAdOx1-S itu sedang memasuki uji klinis fase ketiga dengan pengujian kepada populasi di Brazil.
(Baca: Kekecewaan Bill Gates ke Media Sosial & Upayanya Temukan Vaksin Corona)