Risiko Penularan Corona, Pengusaha Mal Dukung Anies Tunda Buka Bioskop
Pengusaha mal mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menunda pembukaan bioskop. Hal ini lantaran lokasi pemutaran sinema yang biasanya berada di dalam pusat perbelanjaan berisiko bagi penularan virus corona.
Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) juga tidak mau disalahkan jika corona menyebar dari penularan di bioskop. Oleh sebab itu mereka memilih untuk mengikuti langkah Anies.
“Saya kira pak Anies benar lah, dia melihat dari angka Covid-19 yang masih begitu banyak,” kata Stefanus kepada Katadata.co.id, Jumat (17/7).
(Baca: Alasan Anies Perpanjang PSBB Transisi Jakarta Hingga 30 Juli 2020)
Bukan tanpa alasan, Stefanus menganggap masih banyak masyarakat yang belum mematuhi protokol kesehatan di tempat umum. Makanya dia meminta pemerintah tegas menghukum mereka yang terus melanggar kedisiplinan.
"Jadi menurut saya yang paling penting tindakan nyata kalau tidak pakai masker dan tidak menjalankan protokol kesehatan langsung saja ditindak tegas,” katanya.
Stefanus juga tak khawatir dengan potensi kerugian pengusaha mal yang akan memburuk jika bioskop tak juga dibuka. Menurutnya aktivitas perbelanjaan sudah dibuka sehingga mereka sudah bisa memulai perputaran roda ekonomi.
Justru menurutnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang lebih dirugikan dari penutupan bioskop. “Karena sebagian besar uangnya (pajak dari bioskop) masuk pemerintah daerah,” kata Stefanus.
Katadata.co.id telah mencoba mengonfirmasikan kebijakan ini kepada Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia Djonny Syafruddin melalui sambungan telepon. Namun hingga berita ditulis, belum ada jawaban dari yang bersangkutan.
Adapun rencananya pembukaan bioskop akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 29 Juli mendatang. Namun, dengan angka penyebaran virus corona di Jakarta yang terus bertambah rencana tersebut akhirnya dibatalkan hingga batas waktu yang belum ditentukan.
"Pembukaan bioskop ditunda lagi karena angka Covid-19 di Jakarta meningkat jadi kami tunda lagi sampai kondisinya kondusif," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia, Kamis (16/7).