Erick Klaim RI Lebih Baik Tangani Corona Daripada AS, India, dan Rusia
Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mengklaim bahwa penanganan pandemi Covid-19 Indonesia lebih baik dibandingkan Amerika Serikat (AS), Rusia, dan India.
Menurutnya, banyak anggapan bahwa penanganan pandemi Covid-19 oleh pemerintah dianggap gagal, sebab, angka kasus dan jumlah orang meninggal karena Covid-19 terus meningkat.
"Kami balikkan datanya antara jumlah meninggal dan populasi, kami lebih baik dari Amerika, Rusia, dan India," ujar Erick dalam video conference pada Sabtu (15/8).
Dia menganggap, apabila Indonesia dibandingkan dengan negara dengan jumlah populasi kecil, maka tidak berimbang. Ditambah, Indonesia merupakan negara kepulauan yang penanganannya lebih sulit.
Berdasarkan data pada Jumat (14/8), diketahui ada penambahan 2.307 kasus baru Covid-19. Total sejak kasus pertama 2 Maret 2020, kasus positif Covid-19 Indonesia menjadi 135.123 orang.
Dari penambahan kasus itu, ada 53 pasien Covid-19 baru yang dinyatakan meninggal dunia. Sehingga total pasien Covid-19 yang meninggal di Indonesia ada 6.021 orang.
Dari sisi pemulihan ekonomi, Erick juga mengklaim bahwa Indonesia lebih baik dibandingkan negara tetangga. Ekonomi Indonesia pada kuartal II minus 5,3%. Sementara Malaysia minus 17,1%, Filipina 16,5%, dan Singapura 12,6%.
Menurutnya, perbandingan itu menunjukkan bahwa kebijakan presiden yang tidak menerapkan penguncian wilayah (lockdown) dirasa tepat. "Itu merupakan kebijakan tepat, karena Presiden canangkan ada gas ada rem," ujarnya.
Senada, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun sempat mengatakan bahwa perekonomian Indonesia relatif lebih baik dari negara lain, meskipun mengalami kontraksi hingga pertumbuhan ekonomi minus 5,3%.
Bukan hanya negara tetangga, Airlangga melihat negara lain seperti Inggris telah terkontraksi dua kali pada kuartal I dan kuartal II 2020, dengan pertumbuhan ekonomi -1,7% dan -19,9%. Begitu pula Turki yang ekonominya terkontraksi 12,5% pada April-Juni 2020, sedangkan Brasil dan India yang terkontraksi masing-masing 11,5% dan 18%.
Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi pada kuarta III 2020 akan menjadi penting bagi perekonomian Tanah Air keseluruhan tahun. Ia berharap belanja pemerintah pada paruh kedua tahun ini bisa menjadi penopang ekonomi dan mengungkit pertumbuhan hingga berada di zona positif.