BI dan Kemenlu Tingkatkan Diplomasi Demi Dongkrak Ekspor Produk UMKM
Bank Indonesia bersama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Salah satu caranya dengan mendorong ekspor produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan diplomasi ekonomi menjadi salah satu kunci utama dalam mendorong UMKM sebagai sumber ekonomi. "Diplomasi melalui Kementerian Luar Negeri , BI di kantor perwakilan di luar negeri, dan duta besar untuk diplomasi, mendorong UMKM go global," kata Perry dalam webinar Karya Kreatif Indonesia (KKI), Sabtu (29/8).
Ia pun mengapresiasi kinerja Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang dapat mengidentifikasi kebutuhan produk di setiap negara. Diplomasi ekonomi itu dilaksanakan untuk mengkonkretkan permintaan produk UMKM.
Selain diplomasi, ia mengatakan pentingnya ketersediaan dan kesesuaian produk UMKM. Hal itu lantaran diplomasi yang berhasil tidak diikuti oleh keberlanjutan pasokan, kualitas produk yang memadai, kepastian pengapalan, dan lainnya.
"Ini kenapa perlunya sinergi Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, BI, dan berbagai entrepreneur," ujar dia.
Selanjutnya, kemudahan dalam regulasi juga menjadi hal yang penting. Kemudahan tersebut diperlukan agar UMKM dapat mengekspor produk dan pengapalan dengan mudah.
Setelah itu, digitalisasi turut memiliki peranan penting dalam mendorong ekspor produk UMKM. Upaya digitalisasi dilaksanakan dengan digital showcase di Singapura untuk para UMKM lokal. Acara tersebut juga dilaksanakan di Jepang, Beijing, London, dan New York sehingga produk UMKM dapat diakses lebih mudah secara digital.
Selain pemasaran, digitalisasi juga diadopsi dalam sistem pembayaran, seperti penggunaan QR Code Indonesia Standard, fintech, dan digital banking. BI juga menargetkan sistem fast payment dapat diselesaikan pada tahun depan.
"Digital financing dan sistem pembayaran terus kami dorong untuk digitalisasi itu," kata Perry.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan ia telah meluncurkan laman Indonesia Store di Singapura. Platform tersebut akan memudahkan pencarian produk Indonesia yang berkualitas ekspor.
"Ini showcase prduk unggulan Indonesia dan UMKM," ujar dia.
Selain itu, diplomasi terus dilaksanakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indoensia. Diplomasi tersebut salah satunya dengan diplomasi ekonomi dalam peluang investasi serta promosikan produk ekspor Indonesia.
Terkait diplomasi ekonomi, Kemenlu telah membentuk Tim Percepatan Pemulihan Ekonomi untuk mendorong relokasi industri. Selain itu, pihaknya juga telah menyepakati kerja sama (MoU) dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN ) untuk mendorong produk Indonesia masuk ke pasar global.
Sebelumnya, Kemenlu juga menjalin MoU dengan BI utuk sinergi kebijakan diplomasi ekonomi. "Berbagai upaya itu perwujudan Indonesia incorporated melalui diplomasi ekonomi," ujarnya.
UMKM Indonesia berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB). UMKM Indonesia menyumbangkan hingga Rp 8.573,9 triliun ke PDB Indonesia (atas dasar harga berlaku) pada 2018. PDB Indonesia pada 2018 sebesar Rp 14.838,3 triliun, maka kontribusi UMKM mencapai 57,8% terhadap PDB.
Selain itu, UMKM memberikan mempekerjakan sebanyak 116.978.631 orang atau mencapai 97% dari total tenaga kerja Indonesia (UMKM dan Unit Besar). Hingga saat ini, UMKM Indonesia sebanyak 64.194.057 unit atau 99,99% dari total unit usaha di Indonesia.