Vaksin dan Protokol Kesehatan Bakal Beri Perlindungan Ganda Covid-19

Image title
19 Oktober 2020, 19:52
vaksin virus corona, covid-19, virus corona, pandemi corona, pandemi, jakarta, gerakan 3m
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nz
Petugas kesehatan menyuntikan vaksin kepada relawan saat simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). Bio Farma memiliki kapasitas produksi vaksin sebesar 250 juta dosis.

Satuan Tugas atau Satgas Covid-19 menyebut vaksinasi akan memberikan perlindungan dari Covid-19. Meski begitu, masyarakat diharapkan tak mengabaikan protokol kesehatan.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan vaksin virus corona dan protokol kesehatan akan memberikan perlindungan ganda terhadap Covid-19. Adapun protokol kesehatan yang dimaksud yaitu menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan. 

"Itu harus tetap dilaksanakan. Selain itu, meningkatkan imun tubuh tidak hanya vaksinasi, istirahat yang cukup, olahraga, dan makan makanan dengan gizi seimbangan. Dengan demikian proteksinya double," kata Wiku.

Lebih lanjut, dia mengatakan pemerintah dan masyarakat perlu tolong menolong agar segera keluar dari pandemi corona. Jika pemerintah telah menyediakan vaksin, masyarakat diharapkan mendukung upaya pemerintah dengan menjalankan protokol #Gerakan3M secara bersama-sama.

Menurut dia, semakin banyak masyarakat yang patuh menjalankan protokol kesehatan, semakin cepat aktivitas sosial dan ekonomi kembali seperti semula.  "Jangan cuma melihat vaksin sebagai satu-satunya jalan keluar. Pemerintah sudah lama mengajak masyarakat memerangi Covid-19 dengan merubah prilaku dengan melaksanakan protokol kesehatan," ujar Wiku.

Di sisi lain, Bio Farma tengah merampungkan uji klinis tahap ketiga vaksin virus corona. Jika uji vaksin berhasil, perusahaan pelat merah itu siap memproduksi vaksin pada awal tahun depan. 

Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan perusahaan pun memiliki kapasitas produksi sebesar 250 juta dosis. Adapun jumlah komitmen bahan baku dari Sinovac sebesar 650 juta dosis.

Meski begitu, Bio Farma tidak bisa langsung memproduksi semua vaksin sesuai kapasitas produksi.  Pasalnya, bahan baku dari Tiongkok datang secara bertahap.

"Ada 16-17 juta dosis yang bisa diproduksi, ini tergantung waktu dan suplai dari Sinovac," ujar Bambang dalam siaran Youtube BNPB pada Senin (19/10).

Untuk harga vaksin virus corona, lanjut Bambang, belum ditentukan oleh pemerintah. Namun, Bio Farma telah menghitung harga vaksin virus corona berkisar Rp 200 ribu per dosis. "Mudah-mudahan bisa murah lagi," ujarnya.  

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...