Covid-19 Berdampak Fatal, Masyarakat Diminta Taat Protokol Kesehatan

Image title
22 Desember 2020, 14:26
covid-19, virus corona, satgas covid-19, pandemi corona, pandemi, jakarta, gerakan 3M
ANTARA FOTO/FB Anggoro/nz.
Sejumlah dokter memeriksa hasil rontgen pasien terduga COVID-19 di Poli Pinere RSUD Arifin Achmad, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (9/7/2020). Satgas Covid-19 mengatakan penyakit Covid-19 bisa berdampak panjang pada organ vital. Oleh karena itu, masyarakat harus mencegah tertular virus corona.

Kasus Covid-19 dalam dua bulan terakhir cukup mengkhawatirkan. Jumlahnya terus meningkat dari hari ke hari. 

Di sisi lain, masyarakat semakin acuh terhadap protokol kesehatan 3M. Padahal, melaksanakan protokol kesehatan tersebut sangat mudah. Masyarakat hanya perlu mengggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. 

Dengan disiplin menjalankan protokol tersebut, masyarakat berisiko kecil terpapar virus corona. Oleh karena itu, menjalankan protokol kesehatan sangatlah penting. 

Apalagi Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku, Turro Wongkaren, mengatakan ada dampak yang cukup masif yang akan ditanggung oleh penderita Covid-19. 

Pasalnya, penyakit tersebut menyebabkan kerusakan organ vital dalam jangka panjang hingga kematian. “Mereka yang terdeteksi tanpa gejala pun, paru-parunya akan rusak dalam jangka waktu yang panjang," kata Turro dalam Webinar "Pentingya Peran Masyarakat Akhiri Pandemi", Senin (21/12).

Sedangkan pasien yang disertai dengan gejala ringan, organ tubuhnya bisa tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Menurut dia, hal-hal tersebut harus diinfokan kepada masyarakat agar bisa lebih waspada dan disiplin protokol kesehatan. 

Selain itu, dia mengingatkan masyarakat bahwa virus corona bisa menulari siapa saja. Bahkan mereka yang memiliki stamina tubuh yang sehat serta rajin berolahraga juga bisa terpapar virus tersebut.

Virus corona juga bisa menginfeksi berbagai lapisan masyarakat, mulai dari masyarakat umum hingga para pejabat. Contohnya Bupati Kabupaten Karawang Cellica Nurrachadiana yang sempat menderita Covid-19. 

Cellica bercerita dia menderita gejala awal Covid-19 berupa sakit dan linu di sekujur tubuh, serta sakit kepala. Dia pun melaksanakan tes dan didiagnosa positif Covid-19.

Cellica menyebut dia harus menjalani perawatan selama 20 hari sebelum akhirnya dinyatakan sembuh. Dengan pengalaman itu, dia pun terus memperketat aktivitas masyarakat.

Dia pun mengeluarkan kebijakan agar restoran atau cafe di Karawang tidak beroperasi di atas pukul 20.00 WIB. Selain itu, pihaknya akan memantau pergerakan masyarakat Karawang selama libur Natal dan Tahun Baru.

Pemerintah Karawang juga bakal berpatroli guna memastikan tidak adanya perayaan tahun baru. Selain itu, masyarakat Karawang dilarang untuk keluar dari wilayahnya selama libur akhir tahun.

“Saya dan aparat terkait akan turun ke lapangan, untuk melakukan patroli di malam tahun baru. Kita akan melihat situasi di lapangan sejak H-2 malam tahun baru.” ujarnya.

Dia juga mewajibkan seluruh masyarakat Karawang mengikuti protokol tersebut. Di sisi lain, dia bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat terus mengedukasi masyarakat terkait pentingnya protokol kesehatan. 

"Ini antisipasi agar penularan tidak lebih tinggi lagi, minimal ada kebijakan yang dikeluarkan agar semua terkendali," kata Cellica. 

Reporter: Annisa Rizky Fadila

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...