Muhammad Lutfi, Pulang dari Washington untuk Jadi Menteri Perdagangan

Pingit Aria
22 Desember 2020, 16:47
Duta Besar Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Exim Bank AS Kimberly Reed usai penandatanganan MoU senilai Rp 10 triliun untuk kerja sama infrastruktur dan perdagangan di
KBRI Washington
Duta Besar Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Exim Bank AS Kimberly Reed usai penandatanganan MoU senilai Rp 10 triliun untuk kerja sama infrastruktur dan perdagangan di Washington, AS, Rabu (18/11).

Presiden Joko Widodo hari ini mengenalkan enam menteri baru. Salah satunya adalah Muhammad Lutfi yang ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan, menggantikan Agus Suparmanto.

"Yang terakhir, Bapak Muhammad Lutfi beliau sekarang akan kami berikan tugas memimpin Kementerian Perdagangan," ujar Jokowi, Selasa (22/12).

Lutfi lahir di Jakarta pada 16 Agustus 1969. Setelah mengenyam Pendidikan di Purdue University, Amerika Serikat, Lutfi mengembangkan usaha bersama Erick Thohir, Wishnu Wardhana dan Harry Zulnardy.

Usaha itu, Mahaka Group, bergerak di bidang pertambangan, keuangan, dan media. Lutfi menjabat Direktur Utama PT Mahaka Energi Perdana, Direktur Utama PT Mahaka Niaga Perdana, dan Direktur Utama PT Mahaka Industri Perdana pada 1994.

Selain itu, Lutfi juga sempat menjadi Wakil Presiden Bali Energy Limited dan Wakil Presiden Patuha Power Limited.

Berikut adalah Databoks neraca perdagangan Indonesia hingga November 2020:

Pada usia 29 tahun, Lutfi dipercaya untuk menjadi Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia untuk Jakarta Yang Lebih Baik (HIPMI JAYA) periode 1998 - 2001. Selama empat tahun berikutnya (2001 – 2004), Lutfi diberi kepercayaan lebih besar menjadi Ketua HIPMI pusat.

Kemudian, pada usia 36 tahun, ia masuk ke dalam Kabinet Indonesia Bersatu sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Saat itu, ia merupakan Kepala BKPM termuda sepanjang sejarah di Indonesia.

Selama memimpin BKPM, suami dari Bianca Adinegoro tersebut dinilai berhasil membawa Indonesia masuk dalam 25 Daftar Teratas Tempat Tujuan Investasi versi ATKearney pada edisi 21. Di bawah kendali Lutfi, Indonesia bahkan diakui oleh Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) sebagai salah satu negara berkembang terbaik.

Selain itu, Lutfi juga memperkenalkan aspek keterbukaan penuh dan memprakarsai pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) di BKPM.

Pada 2008, Lutfi mendapat penghargaan sebagai Pemimpin Muda yang Berpengaruh oleh The World Economic’s Forum’s Young Global Leaders. Lutfi juga menerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana, yaitu salah satu penghargaan tertinggi di Indonesia yang diberikan untuk anggota masyarakat sipil.

Setelah dari BKPM, Lutfi sempat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Jepang pada periode 2010 - 2013. Kemudian, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilihnya sebagai Menteri Perdagangan pada Februari 2014.

Hanya delapan bulan menjabat, ia keluar dari pemerintahan karena Presiden Jokowi tak memasukkannya dalam Kabinet Kerja. Lutfi pun kembali menggeluti bisnis dengan menjadi  Komisaris Utama PT Medco Energi Internasional Tbk.

Ia mundur dari posisi tersebut saat pada September 2020, Jokowi menunjuknya sebagai Duta Besar Amerika Serikat. Hanya tiga bulan berselang, kini ia dipanggil pulang untuk kembali menjadi Menteri Perdagangan.

Selain Lutfi, Jokowi memperkenalkan lima calon menteri lainnya, yakni:

1. Tri Rismaharini sebagai calon Menteri Sosial
2. Budi Gunadi Sadikin sebagai calon Menteri Kesehatan
3. Sandiaga Uno sebagai calon Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
4. Yahya Cholil Qoumas sebagai calon Menteri Agama
5. Sakti Wahyu Trenggono sebagai calon Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP)

Sedangkan, pelantikan akan dilaksanakan pada Rabu (23/12) esok.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...