Jokowi Sampaikan Duka Cita untuk Seluruh Korban Pandemi Covid-19
Presiden Joko Widodo menyampaikan duka cita mendalam untuk seluruh korban pandemi corona di Indonesia. Kepala Negara juga mendoakan seluruh masyarakat yang terpapar Covid-19 dapat segera pulih kembali.
“Atas nama pribadi dan pemerintah serta negara, saya menyampaikan duka cita mendalam kepada semua korban pandemi yang telah mendahului kita,” kata Jokowi pada acara doa bersama bertajuk #Prayfromhome yang ditayangkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (11/7).
Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian dalam mengatasi pandemi. Karena itu, ia mengajak seluruh komponen masyarakat berkolaborasi dan saling menolong untuk mengatasi infeksi virus corona.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen bangsa yang setia membangun optimisme dan semangat kebersamaan dalam berbagai gerakan kerelawanan sosial dan ekonomi demi meringankan beban masyarakat,” ujarnya.
Sebagai informasi, pasien kasus positif Covid-19 di Indonesia per kemarin mencapai 35.094 orang. Total kasusnya hampir mendekati 2,5 juta pasien dan 65.457 orang meninggal dunia.
Mobilitas Masyarakat Turun Saat PPKM Darurat
Lonjakan kasus dalam dua pekan terakhir mendorong pemerintah melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Darurat yang berlaku pada 3 Juli lalu.
Mobilitas masyarakat tercatat turun sejak saat itu. Pergerakan ke transportasi publik, misalnya, turun 36% dalam sepekan terakhir dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi corona, seperti terlihat pada grafik Databoks di bawah ini.
Mobilitas masyarakat ke tempat kerja juga lebih rendah 25% dari kondisi normal. Pergerakan masyarakat ke taman, pantai, dan ruang terbuka publik lainnya lebih rendah 12,6% dari kondisi normal.
Kemudian, mobilitas masyarakat ke restoran, kafe, pusat perbelanjaan, dan tempat wisata turun 11,7% dibandingkan kondisi normal. Walau demikian, mobilitas masyarakat ke pasar, supermarket, dan apotek mengalami kenaikan 19% dari kondisi normal.
Tren serupa terjadi di daerah residensial atau perumahan, yakni 10,7%. Penurunan mobilitas masyarakat di luar rumah pada awal bulan ini salah satunya disebabkan oleh Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat pada 3-20 Juli 2021.