Menkes Peringatkan Lonjakan Corona Varian Delta di 11 Daerah Luar Jawa
Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 11 daerah di luar Pulau Jawa mengalami indikasi peningkatan penularan varian Covid-19 jenis Delta. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta daerah tersebut menyiapkan sarana dan prasarana kesehatan menghadapi lonjakan Covid-19.
"Ada indikasi terjadi peningkatan penularan dan beberapa sudah kami konfirmasi ada varian Delta," kata Budi saat hadir secara virtual dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7).
Budi mengatakan daerah tersebut menyebar di beberapa pulau seperti lima daerah di Sumatera, dua daerah di Kalimantan, dua daerah di Sulawesi, satu daerah di Papua dan satu di Nusa Tenggara.
Menurut Budi, sebanyak 11 daerah tersebut belum memiliki kemampuan sarana dan prasarana kesehatan yang maksimal baik seperti di DKI Jakarta maupun Pulau Jawa.
"Kami sudah sampaikan, harus kami amati dengan ketat karena kalau terjadi apa-apa di sana, kapasitas kesehatan mereka pasti jauh di bawah DKI Jakarta atau di bawah Jawa," katanya.
Pemerintah beberapa kali membahas potensi ini untuk memastikan agar daerah di luar Pulau Jawa itu segara mempersiapkan rumah sakit, obat-obatan, oksigen dan sumber daya manusia (SDM). "Rumah sakit, itu sudah di hilir dan itu sudah akibatnya. Kita harus benar-benar mendidik, mengajak semua rakyat agar di hulunya kita perketat," katanya.
Pemerintah pusat berupaya memperketat mobilitas penduduk di daerah tersebut dengan cara mengawasi melalui Google Mobility, Facebook Mobility, ataupun data dari satelit.
"Targetnya menurunkan 20% kegiatannya. Sekarang masih berkisar antara 6% sampai 16%. Kalau ini tidak cepat-cepat kita turunkan rumah sakitnya akan berat tekanannya," katanya.
Saat ini sekitar 90 ribu dari total sebanyak 120 ribu alokasi tempat tidur perawatan (Bed Occupancy Rate/BOR) bagi pasien Covid-19 di rumah sakit telah terisi dalam tujuh pekan terakhir dampak lonjakan kasus di sejumlah daerah.
Pemerintah menyiapkan skenario bila terjadi lonjakan pasien Covid-19 yang membutuhkan pelayanan rumah sakit. Dari skenario tersebut, rumah sakit di provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta bakal kesulitan menampung pasien.
"Kami membuat skenario ke depan menghitung kira-kira berapa yang harus kami tambah kalau kasusnya memburuk 30% dari sekarang dan sangat memburuk 60% dari sekarang," kata Budi.