Kasus Covid-19 Tambah 15.768, Angka Kematian Terendah dalam Sebulan
Pemerintah melaporkan kenaikan kasus Covid-19 sebesar 15.768 pada Rabu (18/8). Kenaikan jumlah pasien ini merupakan yang terendah sejak 23 Juni 2021 yakni 15.308 kasus baru.
Sedangkan angka kasus kematian yang dilaporkan hari ini mencapai 1.128 orang atau terendah dalam satu bulan terakhir. Meski demikian, beberapa daerah masih mencatatkan angka kematian di atas 100 orang.
Lonjakan kematian tertinggi berasal dari Jawa Tengah yakni 278 orang, berikutnya adalah Jawa Timur dengan jumlah 235 pasien. Kalimantan Timur berada di peringkat ketiga dengan 72 kasus meninggal dunia hari ini.
Jawa Tengah juga masih menjadi penyumbang kasus terbanyak yakni 3.072 orang. Selain Jateng, tiga provinsi lain yang mencatatkan lonjakan pasien di atas 1.000 orang adalah Jawa Timur yakni 1.499 orang, Jawa Barat dengan 1.377 kasus, dan DKI Jakarta yang melaporkan 1.029 pasien baru.
Jumlah kasus baru yang dilaporkan hari ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 78.626 orang. Adapun rasio positif hari ini mencapai 20% dan 37,4% jika mengacu NAAT (RT-PCR dan Tes Cepat Molekuler).
Pemerintah juga melaporkan tambahan angka kesembuhan sebesar 29.794 orang hari ini. Jabar menyumbang pasien sembuh terbanyak yakni 4.678 orang.
Secara total, 3,9 juta orang di Indonesia telah terinfeksi corona dan 3,4 juta orang telah pulih. Namun penyakit ini juga telah merenggut nyawa 121.141 orang.
Adapun pada hari ini jumlah kasus aktif Covid-19 menurun jadi 343.203 orang. Sedangkan 282.964 orang dinyatakan sebagai suspek corona.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan indikator angka kematian pasien Covid-19 dalam penilaian perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 1 sampai 4 akan digunakan lagi pekan depan. Saat ini pemerintah sedang memperbaiki data tersebut.
Sebelumnya Pemerintah menghapus sementara data kematian akibat Covid-19 dari indikator level PPKM lantaran sedang perlu diperbaiki. Hal tersebut lantaran ternyata data yang ada tidak akurat karena tidak menunjukkan angka yang benar pada tanggal rilisnya.
"Dalam satu sampai dua pekan ke depan data dan pelaporan ini selesai sehingga indikator kematian akan masuk assesment level PPKM," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (16/8).